Gereja suku atau etnis HKBP dalam rentang waktu 164 tahun adalah sesuatu yang istimewa. Â Sejarah panjang yang telah dilewatinya tentu dapat memberi pelajaran serta inspirasi yang baik bagi organisasi atau lembaga gereja yang baru bermunculan ditengah masyarakat modern. Â Lalu apa yang menjadi daya tarik tersendiri dari gereja HKBP yang tetap konsisten dengan kedaerahannya atau etniknya.
Perjalanan pelayananDalam rangkuman yang diperoleh dari berbagai pengamatan gereja etnis yang masih aktif di berbagai negara di dunia secara umum terungkap dalam 9 poin penting ini.
komunitas serta membangun rasa kepemilikan bersama.
1. Identitas dan Pelestarian Budaya. Poin ini merupakan unsur utama yang mempertahankan tradisi, bahasa, dan identitas sebagai nilai yang perlu terpelihara. Dan keterkaitan budaya, bahasa, dan identitas juga dapat lebih merekatkan2. Kepemimpinan dan Tata Kelola. Kepekaan terhadap budaya merupakan kepemimpinan yang efektif dan krusial. Pemimpin yang memahami konteks budaya, keunikannya, nilai, dan kebutuhan komunitas etnik dapat menuntun lugas anggotanya.
3. Pelibatan antar generasi. Seperti layanan kategorial di HKBP mulai dari anak, remaja/pemuda, kaum bapa/ibu, hingga lansia terlibat dalam program yang meletakkan aspek kesinambungan ke arah masa depan gereja. Â Keterlibatan mereka merupakan jejak-jejak langkah yang meneruskan keberlanjutan gereja khususnya bagi anak/remaja dan pemuda.
4. Keagamaan dan Layanan Sosial. Layanan keagamaan yang kontekstual dengan tradisi budaya dapat memelihara persaudaraan antar anggota. Â Begitu pula layanan sosial kepada mereka yang hidup ditanah perantauan dengan segala tantangannya akan menarik dan mempertahankan mereka sebagai anggota agar tetap terkoneksi.Â
5. Menjangkau komunitas dan integrasi. Menjangkau komunitas lain merupakan keseimbangan dari identitas etnik agar terintegrasi dengan komunitas yang lebih luas tanpa harus kehilangan identitas. Sambil memelihara 'core' budaya, segala upaya menjangkau komunitas lain adalah juga sama dengan upaya menjadikan gereja tetap relevan.Â
6. Adaptabilitas dan Inovasi. Dengan tetap beradaptasi kepada perubahan di komunitas dan masyarakat umum yang lebih luas melalui teknologi dan pendekatan pelayanan dapat membuat gereja etnis tetap relevan.
Komunitas. Membangun jaringan antar komunitas etnis termasuk organisasi serta gereja kesukuan dapat saling mendukung dan juga berbagi sumber daya.Â
7.Kekuatan Jejaring8. Mengatasi kebutuhan sosial ekonomis. Gereja etnis memiliki program yang menyasar pada masalah sosial ekonomi anggotanya. Dukungan melalui bantuan dan juga beasiswa pendidikan serta kesempatan kerja membuat keterlibatan mereka semakin rekat.
9. Pemenuhan spiritual atau kerohanian warga. Pembinaan dan bimbingan dari pendeta kepada remaja, pemuda, orangtua, dan lansia melalui persekutuan doa dan berbagai ibadah umum dan khusus. Sejak balita pembinaan melalui sekolah Minggu dan juga pembinaan iman remaja (Sidi atau katekisasi) hingga PA (Pendalaman Alkitab) dalam kelompok tumbuh bersama per wilayah anggota (Partangiangan Wijk) merupakan rangkaian program kerohanian yang khas.