Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Transportasi Massal Murah dan Nyaman Belum Optimal

6 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   06:13 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelayanan jasa transportasi massal yang murah dan nyaman masih belum dimanfaatkan masyarakat secara optimal.

Salah satu contohnya adalah Bus, layanan transportasi di kota metropolitan Jakarta yang dikelola oleh Transjakarta Busway.

Dengan memanfaatkan jasa bus yang murah dan nyaman ini, kosumen hanya mengeluarkan ongkos sebesar 2000-3500 rupiah saja. Penumpang dapat menikmati perjalanan Bus sejuk ber AC dan juga berjalur khusus. 

(www.majalahlintas.com)
(www.majalahlintas.com)
Opsi ini relatif jauh lebih hemat. Biasanya destinasi yang berjarak tempuh antara 60-100 meter kita akan mengeluarkan biaya sekitar 110.000 - 125.000 rupiah bila memakai jasa taxi atau provider jasa transportasi lainnya.

Namun angkutan massal murah ini sering sepi penumpang kecuali disaat pagi mulai jam 6.00-11.00 ketika orang menuju tempat kerjanya.

Sebagian besar lokasi perkantoran, sekolah, dan perdagangan dapat diakses dengan bus atau masih dalam zona layanan transjakarta busway.

Dokpri
Dokpri
Tetapi jika jangkauannya domisili atau perumahan maka konsumen lebih memilih layanan transportasi lainnya misalnya taxi, grabcar atau gocar dlsb.

Jumlah Bus yang disediakan Transjakarta mencapai 1347 unit (sumber https://transjakarta.co.id).

Dokpri
Dokpri
Sedangkan pengguna jasa transportasi bus menurut data BPS sbb:

Sepanjang Januari 2024, jumlah penumpang Transjakarta mencapai 30.934.491 orang (https://quarta.id/nasional) dan terus meningkat namun tetap terbatas pada wilayah bisnis dan komersial.

Walaupun pemerintah sudah membuat terobosan LINKO yang menyambung layanan Bus ke perumahan atau domisili pemanfaatan layanan bus ini belum tersosialisasi secara integratif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun