Banyak cara untuk membangun kehangatan keluarga.  Salah satu cara melayani keluarga adalah dengan menyuguhkan masakan sendiri kepada keluarga. Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bila yang menyiapkan dan menyuguhkan masakan keluarga adalah kaum ibu atau isteri.  Apalagi jika assitan rumah tanggga yang menanganinya. Namun masih sedikit sekali  kaum bapak atau para suami berperan memasak dan menyajikan makanan bagi keluarga tercinta. Â
Sebenarnya apakah ada nilai atau perlunya seorang bapak terlibat memasak dan menyediakan makanan keluarga. Â Hal ini akan menjadi perdebatan yang ramai jika peran bapak memasak dijadikan acuan baku untuk konsep sebuah keluarga. Pembagian peran bapak ibu atau suami isteri ditengah keluarga adalah unik dan kontekstual. Tidak ada standar baku yang mengatur pembagaian peran tersebut. Semuanya dikembalikan dan diserahkan kepada masing-masing keluarga.
Home Sweet Home.
Manfaat dan nilai yang dirasakan kaum bapak yang mau belajar dan rela terlibat dalam peran spesifik ini ternyata amat kaya didalam pengalaman melayani keluarga. Â Berikut ini adalah hal positif yang bernilai universal bagi kehangatan keluarga atau membangunBeberapa manfaat nyata yang langsung berdampak pada kebaikan keluarga adalah:
1. Seorang bapak akan memiliki kepekaan dalam menghargai betapa besarnya kontribusi seorang ibu atau isteri didalam kehidupan keluarga. Ternyata pekerjaan memasak dan segala persiapannya adalah sebuah ekspresi cinta keluarga yang mendasar. Dibutuhkan pikiran, perasaan cinta, dan tenaga untuk menentukan makanan yang beragam setiap hari. Â Semua dikerjakan demi melihat keluarga senang dan menikmati masakannya yang juga merupakan karya cinta keluarga yang mendalam.
2. Seorang bapak akan semakin dekat relasinya dengan anggota keluarga. Â Komentar positif dan negatif anak serta sikap anak dan anggota keluaga lainnya terhadap masakannya memperkuat kecintaan keluarga dan keterbukaan komunikasi yang spontan dan hangat.
3. Seorang bapak akan memberikan keteladanan bagi anak-anak mereka karena melihat dan merasakan langsung bagaimana upaya bapak melayani keluarga dalam hal kecil ini. Oleh karena itu mereka akan lebih mudah berbuat baik dan melayani keluarga sebagaimana yang mereka saksikan sendiri dari bapaknya.Â
4. Seorang bapak merasakan kebahagiaan langsung ketika semuanya puas dan senang dengan masakannya. Â Hal ini menjadi penambah semangat bapak untuk terus tekun melayani keluarga dan menikmatinya.Â
Lalu apakakah seorang bapak membutuhkan bakat dalam memasak? Ternyata sama sekali tidak perlu. Â Secara empiris banyak kaum bapak bisa belajar memasak asal saja memiliki kemauan. Â Terbukti banyak bapak yang dapat memasak hanya dengan membaca resep di google atau media lainnya. Â Dan pada dasarnya seorang bapak bisa memasak indomie, telur rebus/goreng, dan nasi. Â Hanya diperlukan kemauan dan kerelaan untuk terlibat secara bertahap dalam kegiatan memasak.
Dan yang terlebih penting lagi seorang bapak yang sudah terjun dalam melayani keluarga dengan memasak amat menghargai ibunya atau isterinya karena dapat menghayati hal kecil ini dengan lebih bijak lagi. Â Selamat melayani keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H