Anak-anak masih mudah mempelajari bahasa baru dengan cepat. Â Selain daya serap otaknya pada hal-hal baru serta keingintahuan yang tinggi, namun bila metodenya tidak sesuai dengan perkembangan anak baik mental dan fisiknya maka proses belajar akan menjadi counter productive. Â Mereka menjadi tidak suka dan akhirnya malas mengikuti proses belajar bahasa Inggris. Â Begitu pula halnya dengan mata pelajaran lainnya jika tidak dapat menarik minat anak belajar maka proses belajar menjadi beban.
Sementara ini motivasi anak belajar bahasa Inggris melalui kursus lebih besar didorong oleh para orangtuanya. Â Menurut padangan mereka mata pelajaran bahasa Inggris yang diberikan di sekolah masih belum cukup membuat anak memahaminya. Â Sedangkan sebagian besar orangtua sendiri tidak mampu mendampingi anak ketika mereka menghadapi kesulitan atau tugas dari sekolah. Â Oleh karena itu mereka mengirimkan anak ketempat kursus dengan harapan anak tertolong dalam mengikuti mata pelajaran tersebut.
Pola pengajaran di Kursus private seperti ini amat diminati oleh para orangtua. Â Mereka merasa terbantu dan juga dapat menolong anak mereka mendapat nilai yang lebih baik lagi. Â Sayangnya ketrampilan anak berbahasa Inggris kurang mendapat perhatian tetapi yang terpenting anak memiliki nilai baik disekolah. Â Anak-anakpun terpengaruh dengan motivasi nilai seperti ini.
Sesungguhnya kesempatan anak menjadi terampil berbahasa Inggris sangatlah potensial. Oleh sebab itu orangtua, para pendidik, dan guru kursus perlu memanfaatkan 'golden moment' ini dengan pendekatan yang lebih komprehensif. Tidak terlanjur dewasa yang sudah sangat sulit menguasai bahasa asing dengan metode apapun. Â
Secara empiris dapat kita pastikan bahwa anak-anak yang sering terpapar dengan bahasa baik lokal maupun international akan segera menguasai bahasa tersebut persis seperti penuturnya. Â Misalkan jika anak terpapar dengan bahasa Jawa (lokal) dan sering berinteraksi dengan penutur bahasa jawa maka dia akan menjadi seperti orang jawa dengan logat khasnya. Â
Begitu pula dengan bahasa Inggris (internasional) dengan seringnya terpapar bahkan berinterkasi dengan penuturnya atau dewasa yang mampu berbahasa Inggris maka anak itupun akan menjadi terampil seperti penutur aslinya. Â Kemampuan adaptasi bahasa yang luarbiasa pada masa anak-anak seharusnya menjadi perhatian bersama orangtua dan guru.
Selain itu juga guru perlu memperhatikan perilaku mereka. Dalam proses belajar seorang pendidik/guru yang peduli pada karakter anak didiknya cepat atau lambat akan menemukan penyebab mengapa anak sulit berkonsentrasi, memberontak, mudah patah, dan cemas dalam proses belajar. Â Tidak sedikit perilaku negatif anak berkaitan erat dengan suasana rumah mereka atau perlakuan orangtua yang keras dan kasar mengasuh anak mereka.
Ada banyak masalah didalam keluarga yang sangat mempengaruhi anak-anak dalam mengikuti pelajaran. Â Disinilah peran guru atau pendidik amat diperlukan. Â Pendekatan mengajar mereka perlu memperhatikan luka jiwa anak-anak akibat kekerasan emosional dan mungkin juga fisik. Â Metode yang aktual dan relevan harus juga menyentuh sendi kejiwaan anak saat ini. Dengan demikian proses pembelajaran mata pelajaran apapun termasuk bahasa Inggris akan menjadi proses penyembuhan dan pemulihan anak.
Anak-anak yang bergembira dan merasa dihargai didalam proses belajar yang menyenangkan akan lebih efektif menyerap pengetahuan dan keterampilan baru. Minimal ada suasana berbeda yang mereka alami dan secara perlahan juga para guru/pendidik melalui pertemuan orangtua dapat memberi masukan serta penyadaran dalam mendampingi anak (Parenting).
