Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Vientiane - Laos, peninggalan perancis, kota lugu dan surga bagi para backpacker di Asia

6 Maret 2022   16:10 Diperbarui: 6 Maret 2022   18:03 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penukaran uang tersebar di segala penjuru kota Vientiane

Vientiane ibu kota Laos merupakan tempat persinggahan utama para wisatawan backpacker sebelum mereka melancong ke tempat wisata lainnya.  Kota yang berpenduduk sekitar 900 ribuan jiwa ini dipenuhi dengan pagoda-pagoda.  Kadangkala pada periode tertentu asap tebal memenuhi kota ini karena masih banyak pagoda melakukan upacara kremasi mayat dengan memakai kayu bakar. Pagoda juga merupakan ikon kota Vientiane.

Pemandangan rutin setiap pagi bagi wisatawan di kota ini adalah melihat rombongan Monk, pendeta Buddha dengan jubah oranye keluar dari pagoda dengan telanjang kaki berjalan ketempat pemukiman warga kota. Mereka menemui warga yang sudah menantinya sejak pagi sekitar jam 5 - 6.  Dengan posisi berlutut dipinggir jalan warga dengan sabar dan hormat siap menyerahkan persembahan berupa nasi ketan dan ada juga buah-buahan sambil memohon berkah dan doa pendeta.

Kota Vientiane memang sangat strategis karena kota ini terkurung oleh perbatasan-perbatasan negara tetangganya. Di sebelah utara ada kota Nay Pyi Taw (Myanmar) dan Hanoi (Vietnam) sedangkan di selatan ada Phnom Penh (Cambodia) dan Bangkok (Thailand). Jika wisatawan duduk santai direstoran sekitar sungai Mekong, sambil menikmati Bir Lao yang populer dimasyarakat, maka mereka langsung dapat melihat dengan jelas perumahan penduduk warga Thailand yang berada diseberang sungai. Kedua negara ini memang hanya dibatasi oleh sungai Mekong.  

Setiap bulan Oktober  sungai Mekong ini menjadi pusat keramaian masyarakat.  Lomba perahu (boat festival) merupakan bagian dari perayaan keagamaan dan masyarakat berkumpul dipinggir sungai. Mereka merayakan hari libur keagamaan ini dengan meletakkan bunga sambil menyampaikan doa dipinggir sungai. 

Selain itu ada perayaan Tahun Baru Lao (Pi Mai Lao) di bulan April yang merupakan hari libur panjang bagi masyarakat Laos.  Ini merupakan puncak keramaian terpanjang karena pemerintah menetapkan 3 hari sebagai libur nasional. Perayaan ini disebut juga water festival.  Disinilah penduduk kota Vientiane menjadi basah kuyup karena warga menyiramkan airnya ke warga lainnya termasuk juga ke pendatang atau wisatawan.  Tetapi hal ini memang menyenangkan siapapun karena pada bulan inilah cuaca begitu panas (sekitar 39-40 celcius).  Para backpacker memanfaatkan momen ini karena perayaan ini secara bersamaan juga dilaksanakan dinegara sekitarnya. Mereka sangat menikmati perayaan ini karena banyak kemeriahan keluarga dan masyarakat yang menarik. Ada banyak rangkaian pesta musik, makan dan minum yang panjang.

Vientiane memiliki beragam fasilitas akomodasi yang harganya sangat bervariasi mulai dari 10 dollar hingga ratusan dollar. Lebih dari itu faktor kenyamanan dan keamanan berkegiatan di kota ini menjadi daya tarik tersendiri bagi backpacker.  Tingkat kejahatan kriminal di kota ini sangatlah kecil dan memang tidak pernah ada berita tentang hal negatif dituliskan dikoran setempat. Pemerintah saat ini masih ketat mengontrol pemberitaan lokal dan nasional.

Suasana kota seperti tenang dan lambat. Ada memang beberapa kepadatan lalu lintas di beberapa sudut kota tetapi secara umum jalan lancar dan juga wisatawan tidak akan pernah mendengar suara klakson mobil atau motor dijalan. 

Negara bekas jajahan Perancis ini menerima warisan budaya minum anggur di setiap pesta perkawinan dan juga pesta keluarga. Roti perancis yang panjang sudah menjadi sejenis snack atau makanan ringan yang dinikmati pada pagi dan sore hari. Banyak kedai dipinggir jalan kota Vientiane menjual sandwich dengan roti perancis.  Masyarakat sudah terbiasa membuat roti Perancis dan bagi wisatawan sangat mudah mendapatkannya saat berada dikota maupun desa-desa. 

Monumen Arc de triomphe de l'Étoile yang terkenal di Paris berdiri juga di kota Vientiane. Bangunan ini juga menjadi salah satu tempat wisata domestik di Laos. Wisatawan dapat menaiki monumen ini untuk melihat pemandangan kota Vientiane dari puncaknya. Masih ada beberapa peninggalan arsitektur Perancis dan beberapa bangunan modern bergaya Laos yang menarik untuk dikunjungi namun secara keseluruhan kota ini masih jauh tertinggal dengan kota-kota besar lainnya di negara Asia Selatan, masih lugu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun