Konsekuensinya keluarga dan masyarakat belajar membiasakan diri dengan rangkaian kegiatan baru. Pertemuan dan proses interaksi dengan lembaga yang semakin intense baik itu terkait dengan program bantuan maupun dengan proses administrasi dan akuntabilitas lembaga pada aspek tertentu. Â
Sistematika kerja lembaga dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporannya juga dapat mempengaruhi pola kerja tradisional masyarakat. Walaupun demikian ada nilai positifnya juga karena masyarakat menjadi lebih terampil berpikir sistematis dan semakin mampu mengelola sumber daya dan penataan waktu bila mereka sungguh-sungguh dipersiapkan dengan baik.
Setelah melewati rangkaian kegiatan program, masyarakat akan merasakan bahwa waktu dan prioritasnya semakin terserap oleh kegiatan program.
Mereka semakin banyak menyediakan waktu dan tenaga ekstra untuk memahami serta memenuhi prosedur ataupun persyaratan yang  bermunculan pada siklus pelaksanaan program.
Bahkan ekses ini akan terus meluas dan merumitkan keluarga dan masyarakat jika pekerja sosial yang mendamping mereka (frontliner) tidak peduli atau masa bodoh pada tanggung jawab mendidik masyarakat atau meningkatan kapasitas masyarakat.Â
Apalagi jika pekerja sosial tidak mampu mengharmonikan proses pelaksanaan program bantuan dengan konteks kapabilitas, karakteristik, dan budaya masyarakat setempat. Â Â
Selain itu pekerja sosial yang ditugaskan lembaga perlu juga mewaspadai sikap bias yang ada pada dirinya. Mereka perlu menyeimbangkan sikap kerjanya antara keberpihakannya pada masyarakat dan keberpihakannya kepada lembaga. Idealismenya melayani masyarakat dan karirnya di lembaga perlu berjalan beriringan.
Ambisi mengejar prestasi dan kinerja agar diapresiasi lembaga tidak boleh mengorbankan idealisme pendampingan kepada masyarakat melalui proses pembelajaran yang penuh kesabaran dan pengorbanan.
Keseimbangan ini perlu dijaga dan diperhatikan agar kontribusi lembaga kepada masyarakat tidak menyisakan kerumitan yang tidak perlu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H