" bagaimana mengeja rasa "
Kekhawatiran memang tak tau diri
mengetuk keras dinding kamarku
Mendekap erat dalam detak-detak jantung
Pagi Ini langit menangis, Â
sedang asap kenangan telah terpaksa menguap ke langit-langit...Â
Cendela-cendela mungkin akan tertawa,
kertas yang ku bakar ternyata telah basah menjadi lapisan hitam yang berlapis separuh kekhawatiran,
Sedang pagi ini mentari begitu asing bagi bumi
Hari yang perih,
Mata yang terbuka tak benar-benar memahami jeda yang tiba-tiba
Getaran berirama dalam luka dan cerita, yang seringkali aku tenangkan...
Seperti mentari dari timur yang memaksa hadir walau akan terlambat...
kemungkinan juga akan datang takdir orang lain yang menyemai takdir kita.
setelah tuhan mengutus kitab suci untuk mempertemukan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H