Mohon tunggu...
M Nur Muafi
M Nur Muafi Mohon Tunggu... Penulis - Pokemon kecil

Kisah perjalanan panjang menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiba-Tiba Malam

8 April 2020   04:38 Diperbarui: 8 April 2020   04:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Bisik suara tanpa nama
Semua Yang bernyawa telah sama-sama pergi
Lalu, gemuruh menyambar dari dadamu

Waktu itu tengah malam
Kau menangis,  tapi selimut mendengarkan suaramu sebagai hiburan malam

Sesudah itu semua reda
kau duduk dalam luka tak berbekas
pandangan kian melingkar
Melilit kenangan terjal

Di sudut-sudut tembok
Nyamuk,  cicak dan suara jangkrik bersautan menghampiri
kemudian angin nampaknya telah berhasil menembus hamparan dinding-dinding kerinduan.

sementara itu, waktu terus berputar
Tik,
tik,
tik,
tik,
tik
wahai maha perkasa dengan segala rasa,
Aku tidak tahu lagi bagaimana aku datang di pagi-Mu
dengan hati yang memanggil-manggil Ampunan-Mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun