"Air mata hitam fajar"
Ketika fajar menjerit dan meninggalkan mimpi
Langit bergemuruh di langit-langit kecil pagi
Menumpahkan segala rasa tanpa ragu
Seperti air mata yang perlahan mengalir jatuh pada pipiku
Melepaskan sakitku,
Melupakan resahku.
Adalah hempas sayap rindu di pagi baruku
Kala langit hitam terlukis indah dalam hitam putih mataku.
Lalu, menangislah "kata fajar".
Seperti hujan yang datang dengan derasnya.
Kediri, 7 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!