Mohon tunggu...
M Nur Muafi
M Nur Muafi Mohon Tunggu... Penulis - Pokemon kecil

Kisah perjalanan panjang menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Air Mata Hitam Fajar

7 Februari 2019   08:59 Diperbarui: 7 Februari 2019   09:32 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Air mata hitam fajar"

Ketika fajar menjerit dan meninggalkan mimpi
Langit bergemuruh di langit-langit kecil pagi


Menumpahkan segala rasa tanpa ragu
Seperti air mata yang perlahan mengalir jatuh pada pipiku
Melepaskan sakitku,
Melupakan resahku.


Adalah hempas sayap rindu di pagi baruku
Kala langit hitam terlukis indah dalam hitam putih mataku.


Lalu, menangislah "kata fajar".
Seperti hujan yang datang dengan derasnya.

Kediri, 7 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun