Duduklah sejenak dan mari menikmati secangkir kisah bersamaku.
Jika kau lelah, baringkanlah kepalamu di pangkuanku, tidurlah.
Katupkan bibir tipismu dan pejamkanlah matamu
Senja telah menantimu, sayangku.
Dengan gaun baru
terbuatnya dari rajut raut masalalu yang telah berlalu.
Lihatlah di celah jendela,
Betapa rupa gelisah, resah, patah dan jalan retak telah membuatmu tersesat disana.
Bawalah payung ini untuk menemanimu
Agar kau sanggup berjalan
melalui hujan baru, februari
Di ranting-ranting hujan yang berjatuhan.
Katamu, kita adalah resah miskin yang bertanya apa saja, pada sebuah pertemuan.
Kapan ada waktu,Â
untuk kita bertemu lagi ...?
Malang, 03 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H