Mohon tunggu...
Izul Muafanzaldi
Izul Muafanzaldi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Ingin menyampaikan rasa

Mengenal kita jauh lebih baik dari pada mengabaikan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rasa Itu Salah

21 Oktober 2021   12:59 Diperbarui: 21 Oktober 2021   13:00 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dear diary Zaldi.....

Pada waktu itu, kesempatan yang datang tanpa diminta. Aku mulai bergabung lagi pada komunitas talent dunia per actingan. Entah apa ini jawaban atas doa-doaku yang ingin mencapai dunia entertainment.

 Padahal dibalik itu aku lebih suka dibalik layar, Iyah dibalik layar sebagai cameraman. Tapi apalah daya, aku yang hanya mengandalkan kamera handphone belaka tidak besar kemungkinan menutup kemauanku yang tidak terlalu bisa percaya diri. Pada kesempatan kali ini aku melucuti bakatku untuk mencoba seni peran.

Suasana basecamp nampak terlihat tegang, lantas usai hari pertamaku kembali lagi aku sudah harus siap untuk bersaing, beradu acting dengan yang lain. Terutama pada anak Bandung yang kukira semuanya sudah sangat bagus. 

Sebelum sampai ke basecamp, Minggu yang lalu aku sempat berkenalan dengan talent talent yang lain di grup WhatsApp. Jadi ketika kita semua bertemu dalam nyata tidak begitu canggung bahkan sebagian yang kukenal jadi lebih mengayomi lebih dekat. Teruntuk anak Bandung, semua hebat semua good looking. Lantas apa yang kurasakan selama ada dalam suasana tersebut.

Ada satu talent dimana dia menunjukkan sikap yang begitu membuat saya bertanya-tanya! Apakah dia mempunyai perasaan aneh sepertiku?!. Lantas semua seperti terpanggil satu sama lain. Seusai latihan nampak nepuk pundak dan sikap yang penuh perhatian mulai kurasakan.

Aku bertanya pada diri sendiriku. Apa ia dia begitu, apa ia dia rasakan hal yang sama denganku. Lantas semua berlanjut pada telepon WhatsApp yang mungkin bisa terbilang singkat dan tidak terlalu lama juga. Semua semakin tak terkendali, pembahasan pun semakin menjadi jadi. Dia yang kukira beda tapi feeling ku mengatakan tidak. Dia sama sepertiku.

Lusa nanti akan ada kegiatan yang mungkin bisa dibilang mengasyikkan atau memang benar-benar mengasyikkan. Karena akan ada latihan bela diri dengan view pantai, masih dengan skripy Minggu lalu dengan level yang mungkin tetap sama bagi yang belum berhasil memenangkan skript Minggu lalu dan naik level bagi yang sudah berhasil memerankan peran Asep dan Euis.

Terlintas di benakku aku ingin sekali menjemputnya di Bandung untuk berangkat bersama ke Sukabumi. Tapi sepertinya akan menyita waktu yang sangat lama. Sebab aku yang dari Depok menuju Bandung membutuhkan waktu empat sampai lima jam. Belum juga dari Bandung menuju Sukabumi yang membutuhkan waktu yang sama, empat sampai lima jam.

Padahal yang kutahu mereka semua akan pergi sama-sama dengan kendaraan roda empat. Tapi entah kenapa dia rasanya menyentilku sedikit memaksa dan kode keras untuk naik motor berduaa.

Bersambung.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun