Mohon tunggu...
Muadzin Jihad
Muadzin Jihad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Entrepreneur | Founder & CEO Ranah Kopi | Founder Semerbak Coffee | Father of 3 | Coffee-Book-Movie-Photography-Graphic Design Freak | Blogger | Author "Follow Your Passion" | www.muadzin.com | Instagram & Twitter @muadzin

Selanjutnya

Tutup

Money

Bob Sadino: Saya Biarkan Karyawan Kurang Ajar kepada Saya

5 April 2013   14:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:41 3601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari setelah saya berikan copy buku Follow Your Passion, saya ditelpon Bob Sadino, “Muadzin, saya sudah baca buku kamu. Kapan ada waktu buat ngobrol-ngobrol? Saya mau tahu lebih banyak nih”. “Eh yang bener Om? Besok boleh Om”, tanpa pikir panjang saya langsung siapkan jadwal. “Ok. Biar waktunya panjang bisa seharian, ketemu dari pagi saja ya. Kamu ke rumah saya, nanti lanjut makan siang, terus kita lanjut ngopi di Kemchicks”. Woohoo… mimpi apa coba diajak ngobrol sama Bob Sadino seharian! * Jam 9 pagi, saya dan isteri sudah berada di rumah beliau di bilangan Lebak Bulus. Rumahnya bertipe 21: tanah 2 hektar, rumah 1… hehe ini beneran, tanahnya 2 hektar. Kami dijamu teh dan kue pagi sambil ngobrol-ngobrol ringan bareng Om Bob dan isteri. Ramah sekali mereka. Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya ceritakan. Saking banyaknya, saya sampai bingung mau cerita yang mana. Bayangkan, sehari penuh bersama Bob Sadino! Saya mau cerita satu kejadian saja saat makan siang. Om Bob mengajak kami makan ke sebuah restoran Thai di bilangan Kemang. Nah yang ini juga perlu saya ceritakan. Saya pikir beliau akan naik Jaguar, atau BMW-nya, dan kita nanti ketemu di restoran tersebut, ternyata dia bilang ke isteri saya, “Maaf ya, saya duduk di depan.” Maksudnya, beliau naik mobil Chevrolet Zafira setengah-tua saya… hehe maaf ya Om kalau rasanya beda banget sama Jaguar :) Sebelum ke restoran tersebut, dia minta ijin untuk ajak dua orang managernya ikut makan bareng dan jemput mereka di Kemchicks. Dua karyawan beliau ini termasuk suka bercanda. Di dalam perjalanan dan saat makan siang, kami ngobrol tentang suasana kerja di Kemchicks diselingi becandaan kocak. Kadang mereka mencandakan om Bob dengan cueknya. Bahkan, menurut kami hal tersebut sudah tidak pantas dilakukan oleh seorang bawahan kepada atasannya. Tapi Om Bob sama sekali tidak menunjukkan rasa ketidaksukaan, apalagi marah. Malah beliau ikut ketawa terkekeh-kekeh. * Saat lanjut ngopi sore di Kemchick dan kami hanya bertiga, saya dan isteri bertanya, “Om Bob kok cuek aja sih dibecandain karyawan, bahkan becanda yang cenderung kurang ajar?” Sambil melontarkan senyuman khasnya, beliau bilang, “Memang saya biarkan karyawan kurang ajar sama saya”. Hah!? [caption id="attachment_878" align="aligncenter" width="470" caption="Baru nyadar. Ternyata file foto ini IMG_2121, sama seperti angka favorit Bob Sadino. Angka ini dipakai di nomor rumah, HP, nopol semua mobilnya. What a coincident! :)"] [/caption] Bersambung ke Bagian-2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun