Mohon tunggu...
Muadzin Jihad
Muadzin Jihad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Entrepreneur | Founder & CEO Ranah Kopi | Founder Semerbak Coffee | Father of 3 | Coffee-Book-Movie-Photography-Graphic Design Freak | Blogger | Author "Follow Your Passion" | www.muadzin.com | Instagram & Twitter @muadzin

Selanjutnya

Tutup

Money

Aroma of Heaven: Gambaran Miris Kopi Indonesia

10 Juni 2014   23:51 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:21 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biji Kopi Indonesia

Inilah cerita sesungguhnya tentang kopi Indonesia. Film Biji Kopi Indonesia @bijikopidoc produksi PFN ini berdurasi kurang lebih satu jam, menggambarkan tentang kopi nusantara yang kaya, yang nikmat, yang beragam dan berkualitas tinggi. Biji kopi Indonesia sejak dulu bukan hanya komoditas semata, tapi sudah jadi bagian dari sejarah bangsa ini. Kekayaan alam kita ini, sejak masa penjajahan Belanda, dikeruk habis oleh VOC dan Pemerintah Hindia Belanda dengan sistem monopoli dan tanam paksa. Hampir 2/3 pasokan kopi Eropa saat itu berasal dari Indonesia. Dan sedihnya, sebagai negeri penghasil kopi, rakyat kita dulu hampir tidak pernah bisa meminum kopi. Di daerah Sumatera Barat sampai ada teh yang disebut, Teh Kawa Daun, minuman yang berasal dari air rebusan daun kopi. Saking inginnya mereka menikmati bagaimana rasanya minuman yang bernama kopi tersebut. [caption id="attachment_1283" align="aligncenter" width="470" caption="Biji Kopi Indonesia"] [/caption] Dan yang lebih menyedihkan adalah, digambarkan dalam film indah yang disutradai oleh Budi Kurniawan @budfilm ini, bahwa fenomena tersebut masih berlangsung sampai saat ini. Walaupun dengan format yang agak berbeda. Saat ini, kopi kita yang bagus dan berkualitas tinggi, diekspor sebagai bahan mentah dalam bentuk green bean. Sementara masyarakat kita, dibiasakan dan dibudayakan meminum kopi murahan. Kopi yang terbuat dari biji kopi rusak, busuk dan peyot, bahkan ada yang dicampur biji jagung, yang dikemas dalam kopi saset murah. Dan untuk memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri yang meningkat akan kopi murah, diimporlah kopi kualitas rendah dari Vietnam. Ironis ‘kan? Salah satu nara sumber dari Takengon, daerah penghasil kopi Gayo Aceh, di film itu bilang, “Orang Gayo itu jual pisang, beli pisang goreng”. Dan fenomena ini terjadi di semua daerah penghasil kopi. Petani memanen kopi kualitas tinggi, menjualnya kepada tengkulak, dapat duit sekedarnya, saat pulang ke rumah, mampir ke warung, beli beras seliter untuk makan keluarganya dan kopi sachet untuk minum di rumah. Kenyataan itulah yang membuat saya tergerak mendirikan Ranah Kopi. Kami, teman-teman pemain kopi yang peduli dengan kondisi ini, ingin sedikit menyadarkan masyarakat, bahwa budaya minum kopi kita selama ini adalah budaya yang salah. Budaya minum kopi murah dalam saset. Budaya yang bahkan tidak baik untuk kesehatan. Kami ingin mengajak masyarakat untuk memulai meminum kopi berkualitas yang dihasilkan negeri ini. Kopi freshly brewed, kopi yang diseduh dari biji kopi berkualitas. Persis seperti yang pernah saya ceritakan di blog saya. Film Biji Kopi Indonesia atau Aroma of Heaven ini wajib ditonton untuk kita yang peduli dengan komoditas andalan negeri kita ini. Film ini benar-benar mewakili apa yang ingin kami sampaikan, dengan bahasa visual dan musik yang apik. http://www.youtube.com/watch?v=WCvGVezWV0I “Ini adalah adalah negeri surga. Kopi salah satu kekayaannya” – film Biji Kopi Indonesia. Depok, 5 Juni 2014 . Muadzin F Jihad Founder Ranah Kopi Twitter @muadzin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun