Saya pernah posting di blog saya dua tahun lalu, tulisan menyambut MEA 2016. Saya cuplik sedikit di sini:
>>
Mau tidak mau, suka tidak suka, MEA 2016 akan datang. Yang saya belajar dari para pengusaha sukses adalah, entrepreneur itu tidak cengeng. Dibantu Pemerintah ya syukur, tidak dibantu ya gak merengek-rengek. Entrepreneur itu punya ownership. Kita lah yang bertanggung jawab terhadap bisnis kita. Bukan karyawan, bukan pelanggan, bukan pasar, bukan juga Pemerintah.
Entrepreneur itu punya mental toughness. Sekeras apa pun tantangannya, dia akan tetap bertahan dan maju terus pantang mundur. Mentok tembok, lompat. Terperosok lubang, manjat. Jatuh, bangun lagi. Ga ada matinye, kata orang Betawi. Sempat ada filmnya tuh yang diperankan Bruce Willis, Die Hard. Saking susah matinya, bersambung sampai sekuel ke-empat, Die Hard 4. Kalau dalam bahasa Jerman-nya: Matine Angel Tenan... hehe.
>>
Nah, hari ini merebak di sosial media dan pemberitaan, kisah tentang penjual sate di Jalan Sabang yang tetap berjualan meskipun terjadi pemboman di dekat lapaknya. Adalah Pak Jamal dan isterinya, Bu Heni.
"Kami pas dengar suara yang kedua dan lihat orang-orang lari, awalnya sempat mau ikut lari juga. Cuma setelah ingat dagangan, kami enggak jadi ikutan lari," ujar Heni, yang mengaku sudah berjualan di kawasan Sabang sejak 1974.
Bahkan dari foto-foto sekitar lokasi yang beredar, banyak tukang dagang yang berkeliaran, seperti pedagang rokok asongan, tukang kacang, tukang kopi sepeda (Starbike hehe...), dan lain-lain. Jadi seperti ada keriaan di lokasi bekas pemboman. Gokil gak?
Makanya kita tidak usah takut berlebihan bahkan sampai parno terhadap MEA. Kalau mental semua pengusaha Indonesia seperti Pak Jamal ini, tidak ada yang bisa mengalahkan ketangguhan bisnis lokal.
Benar-benar kagak ada matinye! Coba bayangkan, ada bom depan mata saja tidak kabur, apalagi cuma pengusaha-pengusaha tamu ASEAN yang bakal masuk Indonesia. Kagak bakal bisa ngelawan :)
Salut buat Pak Jamal dan Bu Heni, serta seluruh pengusaha UKM Indonesia!