*Tulisan ini dibuat khusus untuk memperingati Milad ke-6 Komunitas TDA (Tangan Di Atas) dan menyambut Pesta Wirausaha TDA 28-29 Januari 2012.
.
Sedikit Kilas Balik.
Setelah menulis catatan akhir tahun tentang betapa keajaiban berdatangan dalam kehidupan saya tahun lalu, saya jadi merenung. Mencoba menebak-nebak, penyebab keajaiaban-keajaiban itu. Bukan untuk berbangga diri, tapi untuk perbaikan dan peningkatan, supaya keajaiban-keajaiban seperti itu datang lagi dan lagi.
Akhirnya saya menemukan beberapa kesimpulan yang masuk akal. Tapi untuk lebih memperjelas, saya perlu menceritakan secara singkat perjalanan bisnis yang pernah saya lakukan sejak awal.
Lulus kuliah dari Teknik Elektro UI, Alhamdulillah saya langsung diterima bekerja di sebuah perusahaan asing bidang engineering oil & gas. Masih muda, kerja di perusahaan asing, gaji yah.. lumayan dibanding perusahaan lokal sejenis, tunjangan bagus, ya itu semua yang diimpikan para fresh graduate. Tapi buat saya, cita-cita sebenarnya adalah ingin sekali punya usaha sendiri.
Sambil bekerja, saya mulai coba-coba berbagai usaha sampingan. Dari jual sepatu, gula, sembako, dan lain-lain. Sampai akhirnya saya dipertemukan dengan bisnis multi level marketing (MLM). Mulailah saya dan istri aktif di bisnis model jaringan ini.
Sekarang saya baru menyadari, di sini lah pertama kali saya dengan sengaja membentuk mental pengusaha dalam diri saya. Modal paling penting yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha. Tapi sayangnya justru ini yang paling sering dilupakan orang.
Dengan banyak mengikuti seminar, baca buku-buku, dan dengar banyak kaset dan cd, wawasan, pengetahuan serta mental kewirausahaan saya diperkaya. Dan ternyata ini juga mendorong perkembangan karakter kepribadian saya.
Dalam salah satu seminar Tung Desem Waringin yang saya ikuti, ada seorang peserta bertanya, dia punya uang 100 juta rupiah, dan bertanya, investasi apa yang paling menjanjikan. Mau tahu jawaban pak Tung? Dia bilang investasi ‘leher ke atas’. Maksudnya investasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan, serta pengembangan karakter.
Bayangkan, 100 juta rupiah! Betapa pentingnya hal itu.