Mohon tunggu...
MU Jodhipati
MU Jodhipati Mohon Tunggu... Guru - Pemburu Arti

Pencari Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Detik Tak Bisa Dihentikan

16 Maret 2023   12:54 Diperbarui: 16 Maret 2023   12:57 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih terus saat detik tak bisa dihentikan
Kenapa hijau bervandalis kuning beriklan tak segera dihidupkan
Agar mereka enggan mengurusi percintaan dan  bosan cari pelarian
Biar mereka tak sibuk soal dandanan dan lelang barang  dagangan

Lagi lagi masih terus saat detik tak bisa dihentikan
Dia tinggalkan sopir yang mulai kegirangan
Pacu roda yang sudah mulai penat kepeningan
Berharap sandar pada hamparan perdunya kenyataan

Akhirnya sesaat detik bisa dihentikan
Membasuh raga  menelungkup persujudan
Remuk redam kelam kala salam tersampaikan
Seraya ke papan dia teringat silat gulat ucapan

"Cukup senyuman bukan tawa berbahakan, Cukup Menungan bukan tangis sesenggukan"

Bukankah itu silih ganti irama kehidupan ?

Kebumen, April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun