Starlink, sebuah layanan internet satelit dikembangkan oleh SpaceX, telah menjadi terobosan dalam teknologi komunikasi global. Dengan jaringan satelit yang luas dan teknologi kontrol jarak jauh, Starlink menjanjikan akses internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah ke seluruh dunia, termasuk daerah-daerah terpencil yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan internet tradisional.
Starlink adalah proyek ambisius yang digagas oleh perusahaan ruang angkasa swasta SpaceX milik Elon Musk. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan akses internet global melalui jaringan satelit. Sejarah munculnya Starlink bisa ditelusuri kembali ke tahun 2015 ketika Elon Musk secara resmi mengumumkan rencananya untuk meluncurkan ribuan satelit ke orbit rendah Bumi.
Sejarah Starlink dimulai dari pengumuman Rencana Pada Januari 2015, Elon Musk mengumumkan rencana awalnya untuk meluncurkan proyek internet satelit yang dikenal sebagai "Starlink". Dia menyebutkan bahwa proyek ini bertujuan untuk menyediakan akses internet ke seluruh dunia, termasuk wilayah yang terpencil.
Pengembangan dan Uji Coba spaceX mulai mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk meluncurkan ribuan satelit ke orbit rendah Bumi.
 Uji coba pertama dilakukan pada tahun 2018 dengan peluncuran dua satelit percobaan bernama Tintin A dan Tintin B.
 Â
Keunggulan Starlinkk dapat di akses ke daerah terpencil Starlink dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh layanan internet kabel atau serat optik, memberikan akses internet yang lebih luas dan inklusif.
Kecepatan Tinggi dan Latensi Rendah Starlink menawarkan kecepatan unduh mencapai 50 Mbps hingga 150 Mbps dan latensi sekitar 20 ms hingga 40 ms, membuat pengalaman internet yang mulus untuk streaming video, gaming online, dan konferensi video.
Penerapan Cepat dan Mudah Proses pemasangan Starlink sederhana dan dapat dilakukan oleh pengguna dalam beberapa menit, membuatnya mudah diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi.