Di balik tentang kehidupan petani terdapat kisah-kisah yang penuh dengan perjuangan, keputusan sulit, dan ketekunan. Salah satu kisah yang mengharukan adalah tentang seseorang yang terpaksa menjadi petani untuk bisa bertahan hidup. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan emosional mereka yang dipenuhi dengan kesedihan, tantangan, dan ketabahan. Inilah kisah penuh perjuangan seseorang yang memilih untuk menjadi petani demi bertahan hidup.
Panggil saja Saiful namanya yang menghadapi masa sulit dalam kehidupannya, Saiful berasal dari keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi dan terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Saiful tinggal di Kec. Beber Kab. Cirebon Saiful tinggal bersama istri bernama Iis dan kedua anaknya, dan kondisi rumah Saiful yang masih berlantai semen tanpa keramik bahkan ada yang masih beralaskan tanah merah serta dinding yg masih bata merah.Â
Anaknya beranama Fatimah yang masih duduk di kelas 3 Sd dan Nisa kelas 2 Smp, karena untuk membiayai anaknya sekolah serta kebutuhan sehari-hari nya tanpa banyak pilihan lain, Saiful memutuskan untuk menjadi petani sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Meskipun langkah ini penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, Saiful menjadi seorang petani sejak 10 tahun lalu usai menikah dengan Iis, Saiful mengambil risiko ini dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Sebagai petani Saiful menghadapi banyak tantangan yang membuatnya merasakan kesedihan yang mendalam. Pertanian modern seringkali memerlukan modal, pengetahuan yang mendalam, dan teknologi canggih, yang semuanya tidak tersedia bagi Saiful.Â
Dia terpaksa mengandalkan alat sederhana, menggunakan metode tradisional, dan menghadapi cuaca yang tidak dapat diprediksi. Kesedihan meliputi rasa takut akan kegagalan, kekhawatiran tentang keamanan pangan, dan perasaan terisolasi dalam pekerjaannya sebagai petani. Pada saat itu pernah lahan kebun Saiful di ambil paksa karena ada proyek pembuatan PT dan tidak hanya disitu banyak sekali rintangan dan tantangan yag di hadapi Saiful.
Namun, di tengah segala tantangan dan kesedihan itu, Saiful menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Dia bangkit setiap hari dengan semangat yang tak pernah padam, bekerja keras di lapangan tanpa mengenal lelah. Meskipun hasil pertaniannya tidak selalu stabil dan pendapatan yang ia peroleh seringkali tidak mencukupi, Saiful tetap bersyukur atas apa yang ia miliki. Dia belajar menghargai setiap hasil panen dan melihat setiap tanaman yang tumbuh sebagai buah dari usahanya yang gigih.
Meskipun hidup sebagai petani tetap berat bagi Saiful. dia tetap memegang harapan untuk masa depan yang lebih baik. Saiful berharap dapat meningkatkan pengetahuannya tentang pertanian, mengakses bantuan dan pelatihan yang lebih baik, serta mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas.Â
Dia bermimpi dapat memperbaiki kehidupan keluarganya dan membantu masyarakat sekitar yang juga menghadapi kesulitan. Meskipun langkah-langkah menuju masa depan yang lebih baik mungkin sulit, Saiful bertekad untuk terus melangkah maju.
Kisah seseorang yang terpaksa menjadi petani untuk bisa bertahan hidup adalah pengingat yang mengharukan tentang kekuatan manusia dalam menghadapi tantangan. Saiful menunjukkan kepada kita betapa pentingnya ketabahan, penghargaan, dan harapan dalam menghadapi masa sulit.Â
Meskipun kesedihan melingkupi perjalanan hidupnya, Saiful tetap melangkah maju dengan tekad yang kuat. Kisah ini memberikan inspirasi bagi kita semua untuk menghargai petani yang berjuang demi bertahan hidup, serta mendorong kita untuk memperhatikan dan mendukung mereka dalam perjalanan mereka menuju kehidupan yang lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H