Mohon tunggu...
May Triranto Maharini
May Triranto Maharini Mohon Tunggu... Guru - pembelajar dan tenaga pengajar

Seorang tenaga pendidik. Tertarik dengan keunikan panorama, budaya, dan kuliner. Suka mengungkapkan pikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membuat Karya Cerita Bergambar untuk Anak-anak

26 Juli 2022   12:44 Diperbarui: 26 Juli 2022   13:16 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Frog and the Ant cover/Dokumen pribadi

Menjelang libur semester, atau mungkin sudah libur, membuat saya ingin menulis terutama mengenai salah satu mata kuliah yang saya ampu kemarin, yaitu sastra anak. 

Profesi saya sebagai dosen memang menuntut saya untuk dapat mendalami dan menguasai setiap mata kuliah yang saya ampu, walaupun mungkin saya sudah mempelajari sebelumnya di bangku kuliah saya.

Dan kali ini, khusus mata kuliah sastra anak di tempat saya mengajar yaitu Universitas Pamulang, saya berniat tidak hanya memperkenalkan kepada mahasiswa saya mengenai teori saja, namun juga ingin membangunkan skill  mereka yang mungkin terpendam untuk menjadi salah satu yang mengkreasikan karya sastra anak, terutama dalam bentuk buku cerita bergambar.

Saya sudah memberitahu para mahasiswa saya mengenai projek ini sebulan sebelumnya. Jadi, mereka perlu menyiapkan ide cerita yang juga meliputi tema, karakter, setting, plot, dan juga pesan moral (yang dihaturkan baik secara tersirat maupun tersurat) yang menjadi ciri khas dari karya sastra anak.

Pada minggu terakhir pertemuan di kelas , setiap grup pun telah menyelesaian tugas projek mereka membuat buku  cerita anak bergambar karya mereka. 

Sebagai pengantar buku-buku ini menggunakan Bahasa Inggris. Hasilnya pun tidak mengecewakan, mereka memang memiliki potensi. Walaupun, pasti masih ada kekurangan, tapi pun itu dapat ditutupi dengan antusiasme dan hasil yang cukup baik.

Ada 6 buku cerita bergambar anak yang terkumpul dari 6 grup mahasiswa. Buku pertama berjudul The Mongkey and the Squirrel  karya Aditya Tasya, Muhammad Ega, dan Nur Amalia yang bertema mengenai pentingnya kejujuran dalam proses dibandingkan dengan hasil yang didapati namun dengan cara yang curang.

The Monkey and the Squirrel/Dokumen pribadi
The Monkey and the Squirrel/Dokumen pribadi

Lalu buku kedua  berjudul  The Frog and the Ant karya Aulia Dyah Pusparani, Gina Novianty, Gita Apriliani, dan Helmi Debataraja yang bertema mengenai persahabatan. 

Di buku cerita bergambar ini diceritakan persahabatan antara seekor katak dan sekor semut. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa perbedaan antara sang katak dan si semut tidak menghalangi persahabatan mereka.

The Frog and the Ant cover/Dokumen pribadi
The Frog and the Ant cover/Dokumen pribadi

The Frog and the Ant/Dokumen pribadi
The Frog and the Ant/Dokumen pribadi

Yang ketiga adalah cerita karya Anita Pertiwi, Hasna Nailil F, dan Siti Hajarah yang berjudul Ginger and the Witch. Ceritanya adalah mengenai Ginger,  tikus kecil yang tidak mempedulikan nasihat ibunya. 

Pada akhirnya ia belajar bahwa ibunya sangat sayang padanya. Menariknya, ilustrasi di buku cerita ini digambar secara manual menggunakan pensil warna.

Ginger and the Witch cover/Dokumen pribadi
Ginger and the Witch cover/Dokumen pribadi

Ginger and the Witch/Dokumen pribadi
Ginger and the Witch/Dokumen pribadi

Selanjutnya adalah buku cerita berjudul Wen and Digo karya Muhammad Adji Pamungkas, Ahmad Jajuli, Ilham Septian Maulana, dan Raden Abdul Hanan yang bertema  tentang hubungan antara kakak dan adik. 

Wen dan Digo adalah kakak beradik beruang yang suka bertengkar. Namun pada kahirnya, mereka tahu bahwa mereka adalah kakak dan adik yang seharusnya saling menyayangi dan saling membantu.

Wen and Digo cover/Dokumen pribadi
Wen and Digo cover/Dokumen pribadi

Wen and Digo/Dokumen pribadi
Wen and Digo/Dokumen pribadi

Buku cerita berjudul Stego karya Vitania Anggraeni, Muhammad Ali Rizal, Ade Putri Yolandasari, dan Osin Nona Lende juga menarik. 

Ceritanya adalah mengenai Stego, seekor Stegosaurus yang suka mengelabui dan membuat teman-teman dinosaurus nya kesal. Namun pada akhirnya Stego terkena akibat apa yang dilakukannya.  

Pesan moral pada cerita ini adalah bahwa tidak boleh berlebihan dalam bertindak yang dapat merugikan orang lain dan juga tentang pentingnya saling memaafkan.

Stego cover/Dokumen pribadi
Stego cover/Dokumen pribadi

Stego/Dokumen pribadi
Stego/Dokumen pribadi

Buku yang terakhir adalah Tono and Toni the Little Birds karya Leony Rahmawati, Nur Afifah, dan Siti Nurhalimah. Ceritanya yaitu mengenai  Tono seekor burung yang sudah pandai sekali terbang dan Toni yang masih memiliki kesulitan untuk terbang. Tono selalu mengejek Toni. 

Pada akhirnya, Toni yang kemudian sudah bisa terbang membantu Tono yang sedang dalam kesulitan. Pesan moralnya adalah tidak baik mengejek individu lain yang memiliki kekurangan, karena siapa tahu suatu saat ia akan menjadi orang yang akan membantu kita yang sedang dalam kesulitan.

 Tono and Toni the Little Birds cover/Dokumen pribadi
 Tono and Toni the Little Birds cover/Dokumen pribadi

 Tono and Toni the Little Birds/Dokumen pribadi
 Tono and Toni the Little Birds/Dokumen pribadi

Dari keenam buku karya mahasiswa tersebut membuktikan bahwa setiap orang memiliki potensi dan kreatifitas, terutama dalam menciptakan karya. 

Memang dalam hal ini, karya tersebut tidak akan dapat langsung sempurna. Namun bagi saya, hasil karya buku cerita anak bergambar yang mereka buktikan mampu membuat saya sadar bahwa kita sebagai manusia dewasa dapat mencoba memahami bahasa anak dan apa yang dibutuhkan mereka untuk dapat bertumbuh menjadi manusia yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun