Mohon tunggu...
Diana Audekana
Diana Audekana Mohon Tunggu... Freelancer - seorang pengembara yang berusaha untuk tetap berjalan

menulis untuk membunuh bosan :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ketika Transportasi di Jepang Tidak Tepat Waktu

15 Juli 2014   06:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14053550051546277331

Jepang adalah sebuah negara yang sangat menjunjung tinggi ketepatan waktu. Every people, every transportation system, and everything runs ontime. Ini adalah salah satu faktor majunya Negara Jepang, karena mereka menganggap waktu itu adalah uang. Kehilangan waktu 1 menit saja, itu bisa menghambat pekerjaan mereka yang lainnya.

Hal itu kami alami sendiri di bandara sebelum terbang dari Tokyo menuju Kumamoto.

Kami terbang dengan maskapai Japan Airlines (JAL) 1811 pada pukul 15:00 dari Bandara Haneda. Setibanya kami di bandara, supervisor dari Jepang - Yamada-san - memberitahu kami bahwa penerbangan akan di delay. Kami mengira bahwa penerbangan tersebut akan di delay selama satu atau dua jam. Dan ternyataaaaa penerbangannya hanya di delay selama 15 menit. Ya, hanya 15 menit mameeeeeeeen! Di Indonesia, minimal keterlambatan itu 30 menit, itu pun tanpa pemberitahuan, apalagi permintaan maaf.

Subway di Jepang juga luar biasa on time. Ketika itu, saya dan beberapa teman mengunjungi Menara Tokyo pada malam hari dengan menaiki subway, dan hebatnya, kedatangan subway tersebut lebih awal 1 menit dari jadwal yang seharusnya. Wow!

Tepat waktu sudah menjadi suatu kebiasaan di Jepang. Orang Jepang tidak akan membiarkan orang lain menunggu lama, dan akan siap 1 jam lebih awal daripada terlambat 1 menit.

Berbeda pula dengan di Indonesia. . .
Hari terakhir di Jepang, ketika sedang menunggu teman-teman di hotel untuk menuju bandara, Yamada-san memberitahu saya bahwa jam keberangkatan dari Jakarta ke Surabaya akan diganti dari yang semula pukul 20:35 menjadi pukul 23:00. Itu berarti saya dan beberapa teman yang menaiki pesawat yang sama harus menunggu beberapa jam lamanya!.

Ketika saya sedang berbincang dengan Yamada-san, beliau yang pernah tinggal di Solo selama 2 tahun itu bertanya,

“Di Indonesia masih sering seperti itu ya?”

Sudah saatnya kita belajar untuk tepat waktu. Mulai dari hal yang sederhana, seperti tidak terlambat datang ke kampus atau tidak membiarkan teman menunggu lama saat sudah janjian.

Jika Kompasianers punya pengalaman yang serupa atau sedang menjalankan aksi nyata untuk mengubah Indonesia, ayo share di @cerahindonesia dengan hashtag #100cerita

Dimulai dari diri sendiri,
ayo kita ubah Indonesia. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun