Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penelitian Kualitatif #008: Rancangannya Selesai Belakangan

18 Februari 2015   16:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:57 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkinkah melakukan penelitian berbekal rancangan setengah jadi? Tidak mungkin, kalau penelitian kuantitatif.Lebih dari mungkin, sangat lazim, kalau penelitian kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif penyusunan rancangan memang bukan proses “sekali jadi”. Ini kebalikan dari rancangan penelitian kuantitatif yang harus tuntas dulu baru boleh turun lapang.

Mengapa penyusunan rancangan penelitian kualitatif tidak bisa “sekali jadi”? Karena, seperti saya sampaikan pada artikel #007, rancangannya berorientasi“retrospektif” dan berformat “luwes”.Dua sifat tersebut mengisyaratkan proses penyusunannya akan memakan waktu panjang, yaitu sepanjang proses pelaksanaan penelitian itu sendiri.

Lincoln dan Guba (1985) membedakan tiga tahapan penelitian kualitatif yaitu orientasi, eksplorasi, dan konfirmasi.Proses penyusunan rancangan penelitian kualitatif pada garis-besarnya berlangsung mengikuti implementasi tiga tahapan tersebut.

Proses Triangular

Penting dicatat, tiga tahapan penelitian kualitatif tersebut dalam prakteknya tidak harus berurutan secara linier. Penelitidapat saja bolak-balikdari satu ke lain tahapan mengikuti suatu proses berpola triangular.Tahap konfirmasidapat saja membawa peneliti kembali ke tahap eksplorasi atau bahkan orientasi, misalnya karena ditemukan masalah ketidak-akuratan atau indikasi ketidak-jujuran pada data.

Demikian pula, mengikuti proses triangular itu, penyusunan rancangan penelitian kualitatif berjalan pada alur maju-mundur.Maju-mundur untuk koreksi dan penyempurnaan, sehingga kualitas rancangan akan semakin baik.

Untuk memperoleh gambaran lebih jelas, saya akan jelaskan apa yang harus dilakukan terkait rancangan penelitian pada tiap tahapan penelitian kualitatif itu.

Tahap Orientasi

Pada tahap orientasi peneliti mencari dan menentukan pumpunan dan pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.Untuk keperluan tersebut, pada kesempatan pertama,peneliti lazimnya melakukan kajian kepustakaan atau literatur terkait topik penelitian. Peneliti lazimnya menelusur baik buku-buku teks teori maupun laporan-laporan penelitian yang telah diterbitkan dan yang belum diterbitkan.

Melengkapikajian literatur, pada tahap inipeneliti juga melakukan kegiatan penjajagan langsung di lapangan.Tujuannya untuk memperoleh gambaran awal tentang profil berikut permasalahan umum terkait ajang sosial penelitian.

Dengan mengintegrasikan hasil penjajagan dengan hasil kajian literatur, peneliti dimungkinkanmerumuskan pumpunan dan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih sesuai dengan realitas sosialdi lapangan.Namun rumusan-rumusan tersebut lazimnya masih longgar, sehingga tetap masih terbuka untuk perubahan.

Tahap Eksplorasi

Berikutnya adalah tahap eksplorasi atau kerjapenelitian lapangan itu sendiri.Istilah “eksplorasi” di sini tidak dipahami dalam arti “menjajagi”, tetapi dalam arti “meneliti”, “menyelidiki”, “mencari tahu”, ataupun “upaya menemukan sesuatu”.

Pada tahap ini peneliti telah melakukan pengumpulan data lapangan secara terpumpun, sesuai dengan pumpunan dan pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.Hasil analisis peneliti atas data tersebutkemudian menjadiacuan baginya untuk lebih mempertegas pumpunan, mempertajam pertanyaan-pertanyaan, membatasi cakupan data, dan menetapkan pilihan metode pengumpulan dan analisis data dalampenelitiannya.

Dengan cara demikian, peneliti akan mendapatkan kepastian bahwa kegiatan penelitiannya berjalan di atas rel yang benar.Jelasnya, tidak tersesat ataupun melebar tanpa pumpunan yang tegas.

Sesuai dengan ciriretrospektif dan luwes yang melekat pada rancangan penelitian kualitatif, pada tahap eksplorasi terbuka kemungkinan bagi peneliti untuk merubah atau menggeser pumpunan penelitiannya.Barang tentu perubahan itu harus didasarkan pada satu atau sejumlah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Satu hal yang perlu diingat, jika pumpunan berubah maka sudah pasti pertanyaan-pertanyaan, cakupan data, dan metode pegumpulan dan analisis data penelitianjuga ikut berubah.

Tahap Konfirmasi

Terakhir adalah tahap konfirmasi atau pemeriksaan kembali dan pemastian kesesuaiandata.Pada tahap ini penelitimencari kepastian kesesuaiandata berikut interpretasi peneliti atas data itu di satu pihak denganpengalaman dan penafsiran tineliti di lain pihak.

Peneliti melakukan pemastian dengan cara mendiskusikan secara terbuka laporan sementara hasil penelitiannya dengan tineliti.Dalam diskusi itu, sangat mungkin tineliti memberi respon berupa koreksi, penolakan, persetujuan, dan penambahan informasi. Ini semua harus menjadiacuan bagi penelitiuntuk menyempurnakan rancangan penelitiannya, khususnya bagian metode pengumpulan dan analisis data.

Selesai Belakangan

Dari uraian di atas, jelas bahwa proses penyusunan rancangan penelitian kualitatif berlangsung sepanjang proses penelitian itu sendiri.Ketika seorang peneliti kualitatifmasuk ke lapangan, ke tengah-tengah masyarakat, ia sebenarnya membawa suatu rancangan penelitian yang “belum selesai”.

Proses penelitian lapangankemudian sekaligus berfungsi sebagaiproses “penyelesaian” rancangan tersebut.Konsekuensinya, “bentuk akhir” rancangan baru akan diketahuisecara pasti belakangan di ujung proses penelitian. Itulah sebabnyadalam proses penulisan laporan hasil penelitian kualitatif, bab metodologi lazimnya ditulis paling akhir.

Jadi, “enak”-nya penelitian kualitatif, kita menyusun rancangan sambil melaksanakan penelitian di lapangan. Dan satu hal ini: “Jangan takut jika rancangan Anda keliru, karena selalu ada kesempatan untuk mengoreksinya.Bahkan, kalau tujuannya tak relevan, Anda wajib mengubahnya di tengah jalan.”

Lantas, bagaimanakah format rancangan penelitian kualitatif itu? Ini akan kita diskusikan pada kesempatan berikutnya.(*)

Tolong baca artikel sebelumnya:

penelitian-kualitatif-007-ini-lima-sifat-khas-rancangannya

penelitian-kualitatif-006-di-aras-mikro-menantang-teori-makro

penelitian-kualitatif-005-orientasinya-menunjukkan-kepalsuan-teori-besar

penelitian-kualitatif-004-subyektivitas-sebagai-pumpunan

penelitian-kualitatif-003-beginilah-sifat-sifatnya

penelitian-kualitatif-002-inilah-asumsi-asumsi-dasarnya

penelitian-kualitatif-001-apa-batasannya

Anjuran Bacaan

Y.S. Lincoln & E.G. Guba, 1985, Naturalistic Inquiry, Beverly Hills, London, New Delhi: Sage Publications

Kompedusiana.com

Learning by Sharing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun