Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi: Tidak Ada "Reshuffle" Kabinet Kerja!

8 Mei 2015   09:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:16 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


“Tidak ada reshuffle Kabinet Kerja 2014-2019,” demikian penegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers resmi di Istana Negara, menanggapi rumor politik yang berkembang saat ini.

Presiden Jokowi menjelaskan tidak ada alasan mendasar untuk melakukan reshuffle kabinet saat ini. “Semua menteri sedang bekerja keras. Kondisi ekonomi memang sedang sulit, tapi bukan karena kinerja menteri yang buruk,” Jokowi menegaskan.

Lebih lanjut Jokowi mengingatkan perlunya gotong-royong antara semua komponen bangsa untuk mencapai kepentingan bersama, yaitu kedaulatan politik, ekonomi, dan budaya nasional.

“Sebaiknya tidak ada yang menggunting dalam lipatan, demi kepentingan kelompok sendiri,” katanya ketika ditanyakan tentang desakan dari partai politik tertentu untuk reshuffle kabinet, khususnya menyangkut tiga nama yang santer beredar, yaitu Luhut Panjaitan, Andi Widjayanto, dan Rini Sumarno.

“Mungkin ada partai politik yang tidak suka kepada ketiga menteri tersebut karena dinilai jadi batu sandungan untuk memasukkan kepentingan-kepentingannya ke dalam pemerintahan,” kata Jokowi terkait tiga naman tersebut.

Presiden Jokowi juga mempertanyakan keinginan pihak-pihak tertentu untuk me-reshuffle menteri-menteri ekonomi, menyusul kenaikan harga-harga berbagai kebutuhan pokok, listrik, BBM, dan gas akhir-akhir ini. “Saya bisa saja mengganti menteri-menteri bidang ekonomi setiap bulan. Tapi apakah itu akan menyelesaikan masalah?” Presiden menyampaikan pertanyaan retorik.

“Kita semua perlu belajar menerima kenyataan untuk tidak selalu tergantung pada subsidi.Kita perlu belajar hidup efisien. Jelas ini soal revolusi mental, bukan soal reshuffle kabinet,” Presiden Jokowi menjelaskan lebih lanjut.

Menanggapi pernyataan Wapres Jusuf Kalla bahwa akan ada resufle kabinet, Jokowi dengan nada santai menjelaskan bahwa itu cuma cara Wapres melecut para menteri untuk bekerja lebih keras lagi. “Itu gaya beliau melecut menteri untuk kerja, kerja, kerja,” katanya sambil tersenyum, sebelum mengakhiri konferensi pers.

Sungguh, saya ingin membaca berita seperti di atas dalam waktu dekat, sebelum rumor reshuffle ini berubah menjadi momok yang meresahkan menteri-menteri Kabinet Kerja.

Jadi, Pak Jokowi, jangan terlalu lama berpikir. Tolong secepatnya beri kepastian bahwa tak akan ada reshuffle, karena semua jajaran kabinet sedang berjuang kerja, kerja, kerja keras.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun