Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ini Tiga Posisi Menteri Negara yang Diusulkan Dilikuidasi

12 Agustus 2014   20:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:43 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duabelas pos Menteri Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu II terlalu banyak.  Ini menjadi sumber inefisiensi anggaran.  Juga berpotensi sebagai materi transaksi politik antara Presiden dan partai pendukung.

Jika pemerintahan Jokowi-JK benar mau menjalankan revolusi mental, yang menurut pengertian aslinya adalah "gerakan efisiensi", maka pos Menteri Negara ini yang pertama harus menjadi prioritas pengurangan.  Sedikitnya ada tiga pos kementian negara yang diusulkan untuk dilikuidasi yaitu pemuda dan olahraga, pembangunan daerah tertinggal, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.

Likuidasi tiga pos kementerian negara itu dapat dilakukan melalui mekanisme pemisahan dan penggabungan fungsi-fungsi sebagai berikut.

Pertama, urusan lingkungan hidup dan perumahan dapat diintegrasikan kedalam kementerian lingkungan hidup dan pemukiman, sekaligus menterinya merangkap Kepala Bapedal. Argumentasinya, lingkungan hidup dan pemukiman harus ditangani secara terpadu, karena satu sama lain saling pengaruh.

Kedua, urusan pembangunan daerah tertinggal diintegrasikan kedalam kementerian kependudukan dan pemerataan pembangunan, sekaligus menterinya merangkap Kepala BKKBN.  Argumentasinya, masalah pemerataan pembangunan terkait erat dengan masalah-masalah kependudukan.   Kementerian ini juga sebaiknya menangani masalah urbanisasi, karena erat terkait dengan masalah pemerataan pembangunan antar daerah.

Ketiga, urusan pariwisata diintegrasikan kedalam kementerian perdagangan dan pariwisata, karena inti pariwisata sebenarnya adalah “menjual jasa”, sementara urusan ekonomi kreatif diintegrasikan kedalam kementerian koperasi, usaha rakyat, dan ekonomi kreatif.

Keempat, urusan pemuda diintegrasikan kedalam kementerian pemberdayaan perempuan, pemuda dan anak, sementara urusan olahraga diintegrasikan kedalam kementerian pendidikan dan olahraga, untuk keperluan revolusi mental total.

Dengan demikian jumlah pos menteri negara tinggal sembilan.   Hitung sendiri berapa jumlah anggaran yang bisa dihemat, untuk dialokasikan pada bidang lain yang mendukung perwujuanan Indonesia Hebat, yaitu yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan agung secara sosial-budaya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun