Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor Revolusi Mental #058: Sedangkan Burung Rajin Berdoa

22 Januari 2015   15:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Komporsiana.com.Tuhan Maha Baik, selalu mengutus “malaikat” untuk membantu seorang ayah yang berhati dan berniatan baik.Masalahnya, sering kali, apakah ayah-ayah yang baik itu bisa menyadari dan melihat “malaikat” itu, yang mungkin hadir dalam ragam rupa?

Pak Frans, salah seorang dari banyak ayah yang baik itu, pernah menyadari kehadiran “malaikat” itu, pada suatu ketika yang tak terduga sebelumnya.

Waktu itu Pak Frans sedang dipusingkan oleh kemalasan anak perempuan terkasihnya, Kresensa (5) untuk berdoa sebelum dan sesudah makan.Sering-sering, diajak doa sebelum makan, malah nyanyi-nyanyi atau bahkan nyomot makanan lebih dulu.Dimarahi, Kresensa kecil malah ketawa.Didiamkan, malah semakin menjadi-jadi.

“Bagaimana caranya, ya biar anakku ini disiplin berdoa,” pikir Pak Frans, terus-menerus, tapi ide solutif tak kunjung ketemu juga.

Hingga pada suatu sore, Pak Frans dan anak perempuan terkasihnya itu sedang duduk-duduk di teras rumah.Anak dan ayah itu bercengkerama, sambil menikmati liukan ikan-ikan koi yang berenang-renang di kolam kecil di pekarangan depan rumah.

Tiba-tiba dua ekor burung gereja turun dari atap rumah dan hinggap di bebatuan yang menonjol di tengah kolam ikan.Kedua burung gereja kecil itu kemudian minum air kolam ikan.Peristiwa biasa sebenarnya.

Tapi, lihatlah, peristiwa biasa itu ternyata menjadi luar biasa, saat si kecil Kresensa mulai bertanya pada ayahnya:

“Ayah, lihat deh, burung-burung itu lucu.Kenapa sih mereka selalu mendongaktiap selesai minum?”

Pak Frans bukan ahli burung.Jadi kelabakanlah ia ditanya anaknya seperti itu.Tapi, sejenak, sebuah ide tiba-tiba saja datang lalu dijawabnya:

“Oh, itu karena mereka selalu berdoa mengucap syukur kepada Tuhan, Nak.Bersyukur setiap kali selesai minum atau makan.”

“Emang gitu, Yah? Burung bisa berdoa?”Si kecil Kresensa bertanya heran tapi juga terlihat takjub.

“Iya, betul, Nak. Makanya mereka dinamai burung gereja,” Pak Frans meyakinkan anaknya penuh kelembutan.

“Ayah,” kata si kecil setelah tercenung selang satu dua menit, “Kresensa mau rajin berdoa mulai sekarang.Kresensa gak mau kalah dari burung gereja,” lanjutnya sambil memeluk Pak Frans, ayahnya.

Pak Frans memeluk balik anak perempuan terkasihnya dengan senyum bahagia mengembang di bibirnya.Sore yang panas tiba-tiba terasa begitu sejuk dan indah.“Terimakasih Tuhan, Engkau telah mengutus dua “malaikat” kecil ke depan rumah kami,” Pak Frans mengucap syukur dalam hati.(*)

#Moral revolusi mental-nya:“Jangan menunggu malaikat bersayap nan rupawan datangmembawa kabar baik bagimu, tapi selalu sadarlah akan setiap hal terkecil sekalipun di sekitarmu, karena malaikat dapat saja hadir dalam rupa yang tak terpikirkan sebelumnya.”

Salam Kompor, tularkan virus Menor ervipiana dan Kepo feliziana.

Komporsiana

Sharing-Laughing-Changing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun