di kompasiana ini
tulisanku yang keduaribu duapuluh
wajib hukumnya dirayakan
dengan sebuah puisi
puisi ini
puisi ini merayakan dirinya sendiri
sebagai tulisan keduaribu duapuluh
kuanggit di kompasiana
admin kompasiana bertanya bingung
: mana puisinya?
kujawab lugas dengan tanya
: emangnya loe pikir ini bukan puisi?
Baca juga: Paus Fransiskus: Ada Setan di Saku Kita
ayah tuah tertawa terbahak-bahak
jauh di ujung bumi sana
di lebakwana
entah di mana itu []
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!