Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kurindu Bunda di Relung Gua

23 Juli 2024   20:30 Diperbarui: 24 Juli 2024   06:00 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

entah sudah berapa lama
hari-hari, minggu-minggu, bulan-bulan
berlalu bagai angin dari tepi ingatan
tapi senyum tipis dan mata bening
di wajah teduhmu itu
tiada luruh-luruh dari rinduku
ingin kutumpahkan segala keluh padamu
seraya bersimpuh serata tanah
memeluk erat sepasang kakimu

klakson kereta melengking panjang
roda-rodanya berdecit-decit nyaring sekali di stasiun kebayoran jakarta
memanggilku ikut serta ke rangkasbitung
pergi ke bukit kanada
di kampung narimbang dalam
di sana Bunda setia berdiri di relung gua
dengan senyum tipis dan mata bening
menghias teduh wajahnya
menanti datangku

Bunda Maria
maafkanlah anakmu ini
bukan pejabat tapi berulang kali ingkar janji
untuk berkunjung ke rumahmu di  gua
di teduh naungan rindang tajuk ringin
tak seberapa jauh sebenarnya  di sana
di pucuk bukit kanada

gang sapi, jakarta, 22 juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun