Tapi Pak Tjip gak salah jugalah. Beliau kan ngutip artikel resmi Mas Nurul. Masa COO Kompasiana membual, sih?
Memang spektakuler banget, kalau data Nurul akurat. Per Desember 2021 jumlah kompasianer baru 2.5 juta. Jumlah konten 2.5 juta juga. Artinya 1 artikel per 1 kompasianer.
Tiba-tiba, kata Mas Nurul nih, per Oktober 2023 jumlah kompasianer melonjak ke angka 4.8 juta. Naik 92 persen dalam tempo 2 tahun.Â
"Gimana ceritanya!" Mas Yos teriak terheran-heran.
Anehnya, menurut data Mas Nurul, total konten hanya 2.8 juta artikel. Hanya naik 12 persen dibanding ke tahun 2021 (2.5 juta). Ini kan gak sebanding dengan kenaikan jumlah kompasianer 92 persen.
Apakah mungkin kenaikan jumlah kompasianer 92 persen itu fiktif? Atau cuma terdaftar saja tapi tak produktif?
Biarlah Mas Nurul yang menjelaskan.Â
Tapi baik juga jika statistik Kompasiana itu diperbarui, Mas Nurul. Masa blog sebesar dan secanggih ini masih memasang data tahun 2021, sih? Â Itu tergolong ketak-jujuran statistik, lho.
Ngapain juga sih nutup-nutupin data pokok perkembangan 2 tahun terakhir? Buka-bukaan dikit, napah.
Gara-gara data itu Pak Tjip dan Mas Yos kan jadi berseteru.Â
Salah Engkong Felix juga, sih. Pake kanal humor segala untuk bercyanda.