Bukan sekalu dua kali Poltak naik darah. Tapi kejadian kemarin sore yang terparah.
Kamu pasti ingin tahu ceritanya.
Bagini. Kemarin sore, saat Poltak membeli golok di toko matrial di pasar belakang Gang Sapi, dia ditipi Berta istrinya sekalian beli tepung sagu tani. Kebetulan ada toko bahan kue di samping toko matrial. Pertetanggan yang aneh sebenarnya. Tapi apa peduli kita.
Sambil menenteng golok yang baru dibelinya, Poltak menghampiri Mas Penjaga toko bahan kue yang berdiri cemas di belakang etalase.
"Ada tepung sagu tani, Mas?"
"Ada, Pak." Mas Penjaga mengambil sebungkus sagu tani dan menyodorkannya kepada Poltak.
"Ini bukan tepung sagu!" Poltak protes setelah membaca etiket kemasan tepung itu.
"Itu tepung sagu, Pak."
"Bukan! Baca etiketnya ini. Tertulis di sini ta-pi-o-ka!" Poltak menunjukkan etiket tepung itu ke dekat mata Mas Penjaga. Darahnya mulai naik, nih.
"Pokoknya itu tepung sagu, Pak. Kan ada tulisannya sa-gu ta-ni." Mas Penjaga mulai naik darah juga agaknya.