Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Drama Skripsi dari Sudut Pandang Dosen Pembimbing

7 September 2023   15:59 Diperbarui: 7 September 2023   18:49 3734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bimbingan skripsi (Foto: Pixabay/aymane jdidu via pikiran-rakyat.com)

Mahasiswa tambah stres, dosen tambah naik darah. Dalam kasus semacam itu, terkadang saya ingin kembali ke masa SD tahun 1960-an, ketika guru boleh-boleh saja menggetok kepala atau menjewer kuping siswa yang malas mikir.

Ketiga, kelemahan dalam proses penulisan skripsi atau laporan riset. Ini kaitannya jelas dengan kelemahan penguasaan bahasa tulis Indonesia sebagai bahasa ilmiah.

Kekacauan dalam struktur kalimat dan paragraf, serta kaitan antarparagraf adalah cerminan kemiskinan logika pada mahasiswa. Sebab sebuah kalimat dan paragraf mestinya bersifat logis dan, karena itu, argumentatif.

Barangkali kekemahan itu untuk sebagian berakar juga pada intensi pengajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi. Seturut pengalaman kuliah dulu, fokus pengajaran lebih pada struktur kalimat, diksi dan gaya bahasa, serta ejaan.  Tidak ada itu Bahasa Indonesia diajarkan sebagai bahasa saintifik. Ini baiknya menjadi perhatian.

Wasanakata

Merespons Permendikbudristek 53/2023, sudah banyak masukan agar tugas akhir skripsi tidak ditiadakan begitu saja. Lepas dari soal bisnis "joskrip", diakui luas bahwa skripsi sejauh ini masih menjadi pilihan alat ukur kompetensi ilmiah sarjana yang paling obyektif dan valid.

Jika ada drama-drama skripsi di perguruan tinggi, jangan buru-buru menyalahkan skripsinya, atau dosennya, atau mahasiswanya. 

Tolong dievaluasi secara obyektif. Jangan-jangan kegagalan mahasiswa menyusun skripsi yang laik secara ilmiah adalah buah sistem perkuliahan yang terlalu sarat materi disiplin sains, tapi miskin metode riset dan bahasa saintifik. 

Berdasar pengalaman pribadi, mahasiswa yang penguasaan metode riset dan bahasa sainsnya cukup baik relatif lancar dalam pengerjaan skripsi. Hasilnya bagus dalam arti bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, tidak mempermalukan dosen pembimbing atau mendevaluasi kampus menjadi semacam "pabrik percetakan ijazah sarjana". (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun