Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Cakra Khan, Putri Ariani, dan Pejabat-pejabat Oportunis

24 Juli 2023   17:41 Diperbarui: 25 Juli 2023   06:00 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ajang American Got Talent (AGT) Putri Ariani itu ibarat emas yang disimpan, sedangkan Cakra Khan ibarat berlian yang digosok.

Tamsil di atas sengaja dibuat untuk mengingatkan pejabat kita yang oportunis dan, karena itu, diskriminatif. 

Saat Putri Ariani tiba di tanah air, seusai mendapat Golden Buzzer di AGT, mendadak sejumlah pejabat negara mengundangnya. Atau sekurangnya memberi ucapan selamat lewat medsosnya. Mereka memberi apresiasi, bangga akan capaian remaja putri 17 tahun itu. Putri Ariani telah mengharumkan nama Indonesia, kata mereka.

Sebaliknyalah respon para pejabat itu kepada Cakra Khan. Dia pulang dari AGT dengan "4 standing ovation dan 4 Yes dari 4 juri". Tapi jangankan undangan, sekadar apresiasi atau ucapan selamatpun tak didapatnya dari pejabat-pejabat kita.

Mengapa para pejabat itu bersikap diskriminatif? Apakah karena capaian Putri Ariani dinilai lebih spektakuler dibanding Cakra Khan? Atau karena sosok Putri lebih menguntungkan untuk dikapitalisasi secara politis ketimbang Cakra?

Saya akan coba ulik di sini. 

***

Cakra Khan dan Putri Ariani sama-sama tampil di AGT Musim ke-18 tahun 2023 lewat jalur undangan. Walau Putri sebelumnya sempat melamar tapi tak ditanggapi. Performa keduanya di kanal YouTube dan TikTok pribadi menjadi alasan Tim AGT mengundang mereka.

Putri dan Cakra tampaknya tampil di audisi AGT pada hari yang sama. Soalnya keempat juri -- Howie Mandel, Heidi Klum, Sofia Vergara, dan Simon Cowell -- terlihat mengenakan outfit yang sama saat audisi Putri dan Cakra. Kecil kemungkinan juri AGT mengenakan pakaian yang sama pada dua hari yang berbeda. 

Tapi Tim AGT rupanya mendahulukan release penampilan Putri di kanal resmi YouTube-nya. Alasannya, mungkin, karena Putri mendapat Golden Buzzer dan sanjungan (adore) spesial dari juri killer Simon Cowell. Sehingga diprediksi akan banjir views.

Memang, tepat, demikianlah yang terjadi. Sampai hari tulisan ini dianggit (24/7/2023), tampilan Putri telah meraup 47 juta views sejak tayang 7 Juni 2023. Itu artinya uang untuk AGT dan TV NBC sebagai pemegang hak siarnya.

Tapi penampilan Cakra juga tak kurang viral. Tampilannya di kanal YouTube AGT telah meraup 7.3 juta views, sejak tayang 19 Juli 2023 lalu -- baru 5 hari.

Juga banjir video reaksi YouTuber luar negeri terhadap penampikan Putri dan Cakra. Alhasil mereka berdua menjadi trending topic dan viral di dunia maya. 

Apakah penampilan Putri Ariani lebih hebat dibanding Cakra Khan? Tidak bisa serta-merta disimpulkan begitu, hanya karena Putri mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell. Golden Buzzer itu untuk sebagian ditentukan faktor subyektivitas juga, semisal aspek emosional, seperti diakui sendiri oleh Simon Cowell.

Bagiku, penyuka fanatik musik jazz, blues, dan soul, penampilan Cakra Khan lebih memikat, ketimbang Putri. Bukan karena penampilan Putri buruk, tapi karena aku bukan fanatikus musik pop. Ini untuk sekadar menunjukkan peran faktor subyektivitas dalam mengapresiasi musik.

Boleh setuju atau tidak, aku lebih suka mengibaratkan Putri Ariani sebagai emas yang ditabung untuk dikeluarkan nanti di semi final AGT. Sementara Cakra Khan ibarat berlian yang sedang digosok agar tampil lebih bersinar nanti di semi final.  

Kalau tak salah, Cakra Khan masih harus menyanyi sedikitnya sekali lagi sebelum (mudah-mudahan) terpilih maju ke babak semi-final AGT. Anehnya, banyak komentar di YouTube yang mensyukuri itu. Sebab, kata mereka, memberi kesempatan untuk lebih kerap menikmati suara hebat Cakra.

Mengingat Cakra Khan diundang langsung AGT, mustahil rasanya para juri tidak tahu kualitas vokal dan interpretasi Cakra. Simon itu, jika menemukan bakat nyanyi luar biasa, lazimnya minta kontestan nyanyi lagu lain. Tujuannya untuk memberi kesempatan pada kontestan membuktikan rentang kualitasnya.

Harap diingat pula, AGT itu industri hiburan. Penampil di situ harus punya nilai jual tinggi. Cakra Khan jelas memenuhi kriteria itu. Dia sudah membuktikannya lewat agihan cover lagu-lagu blues, soul, dan jazz di kanal YouTube-nya. AGT ingin menjualnya.

Coba simak versi cover lagu-lagu ini di kanal YouTube Cakra Khan. Monster (James Blunt) yang menguras emosi, Iris (Goo Goo Dolls) yang bikin meleleh, Tenesse Whiskey (Chris Stapleton) yang bikin jatuh cinta, It's Man's Man's World yang menohok kelelakian, dan banyak lagi. 

Lewat panggung AGT dunia akan tahu, lalu jatuh cinta pada Cakra Khan, seorang lelaki Indonesia yang mampu menghipnotis pendengar saat dia melantunkan lagu-lagu blues, soul, dan jazz legendaris.

***

Lantas, mengapa para pejabat kita menyambut Putri Ariani dengan gempita, sementara Cakra Khan dicuekin? Dengan kata lain, mengapa pejabat kita diskriminatif?

Bagi pejabat (cum politisi), tinimbang Cakra Khan (31 tahun), jelas Putri Ariani lebih menggiurkan dikapitalisasi untuk kepentingan politik. Putri itu remaja putri, disabilitas, pejuang gigih, dan sukses meraih Golden Buzzer AGT. Sebuah capaian luar biasa, mengingat sejak musim ke-11 AGT sampai kini hanya ada 63 peserta yang berhasil meraihnya.

Mengundang Putri atau sekadar mengucapkan selamat padanya jelas akan mengundang apresiasi pada pengundang. Entah dia presiden, menteri, ataupun gubernur. Apalagi jika pengundang atau pengucap selamat itu ada bau-bau capres/cawapres.

Pada dasarnya pertemuan Putri dan para pejabat itu bersifat transaksional. Pejabat mendapat apresiasi dari khalayak, sementara Putri mendapat dukungan untuk pengembangan kariernya sebagai musisi/penyanyi.  

Jadi ini semata soal oportunisme politis pejabat saja. Lebih menguntungkan secara politis mengundang Putri ketimbang Cakra. 

Sebenarnya tak ada yang salah di situ, kecuali kita mengajukan sebuah pertanyaan etis kepada para pejabat tadi. Apakah mereka pantas menuai manfaat dari lahan yang tak ditaburnya? Putri berjuang sendiri lalu, saat dia sukses, kenapa pula para pejabat itu ramai-ramai ikut menikmatinya.

Untunglah tak ada pejabat yang mengundang Cakra Khan atas keberhasilannya lolos audisi AGT 2023. Cakra, sependek yang kutahu, bukanlah seorang partisan politik. Karena itu memenuhi undangan presiden, menteri, atau gubernur berpotensi menciderai netralitasnya. Setidaknya khalayak penggemar akan mempertanyakan afiliasi politiknya.

Menjelang Pilpres 2024, baiklah jika Cakra dan Putri menjaga jarak dengan politisi, parpol, dan capres/cawapres. Sebaiknya pantangkan bernyanyi di sebuah event politik pemilu. Entah itu apel siaga, rapat akbar, kampanye, atau apapun namanya. Jangan menjual integritas dan prestasi musik kepada politisi. Itucmerendahkan harkat musisisi.

Tapi rasanya tak ada keberatan jika ada pengusaha yang mengundang Cakra Khan untuk merealisasikan cita-citanya membangun komplek "penampungan hewan" (animal shelter). Dia tak harus menunggu menjadi juara AGT 2023 dulu baru bisa mewujudkan cita-cita mulia itu.

Kendati begitu, sebagai bentuk penghargaan negara terhadap Putri dan Cakra, elok juga jika mereka diundang menyanyi di Istana Negara pada Perayaan Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2023 nanti. Kebetulan temanya "Terus Melaju untuk Indonesia Maju". 

Jadi, Cakra dan Putri, teruslah melaju di ajang AGT 2023 untuk kemajuan musik Indonesia. Aku ingin mendengar kalian berduet melantunkan tembang Berkibarlah Bendera Negeriku (Gombloh) nanti di Istana Negara. Bolehkah? (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun