Di gang sunyi Kota Lama. Pada senja berdiri aku sendiri. Menunggu pintu balkon rumahmu terkuak. Lalu seulas senyummu rekah.
Kunanti hingga jingga baskara semburat di timur. Pintu balkon masih rapat terkunci. Tiada rekah senyummu.
Maka aku pergi. Meninggalkanmu.Â
Melupakanmu. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!