Lionel Messi mungkin menyesal di tempat liburannya. Timnas Argentina ternyata kesulitan menaklukkan Indonesia di FIFA Matchday tadi malam (19/6/2023).
Bahkan kalau dilihat dari skor kemenangan Argentina, maka Timnas Indonesia  setara dengan Australia. Sama-sama kalah 0-2 dari Argentina.
Lionel Scaloni, pelatih Argentina, pasti menganggap Indonesia lawan yang mudah. Andai dia tahu Indonesia itu alot, pasti Lionel Messi, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi tak diizinkan pergi berlibur.
"Sudah, kalian pergilah berlibur. Bersenang-senanglah. Kami juga akan bersenang-senang ke Indonesia. Pesta gol." Kira-kura begitu mungkin kata Scaloni kepada ketiga pemain bintang itu.
Lalu kepada petinggi PSSI dan khalayak sepakbola Indonesia dia bermanis mulut, "Indonesia tim yang kuat, sulit dikalahkan."
Lalu, sebagai kamuflase, dia menurunkan pemain alumni Piala Dunia 2022 sebagai starter. Maka kita melihat Martinez, Romero, Molina, Paredes, Pezella, Palacios, dan Alvarez menjadi starter. Kemudian juga Acuna dan Almada di babak kedua.
Tapi lihatlah kenyataan di lapangan. Meski Argentina mendominasi penguasaan bola (74%), dua gol kemenangan yang tercipta bukan hasil dari skema permainan yang cemerlang, ciri khas Argentina. Gol pertama Paredes (38')adalah hasil tendangan kanon jarak jauh, karena Argentina selalu patah saat mendekat ke kotak pinalti Indonesia. Gol kedua (55') Romero  adalah hasil tandukan bola sudut, skema bola mati.Â
Baca juga: Kisah Dua Kompasianer Jomblo Mencari CintaDi pinggir lapangan, Scaloni mondar-mandir garuk-garuk kepala dengan ekspresi wajah bingung tapi kesal. Indonesia di luar dugaannya. Ternyata sukar ditaklukkan.
Ada terbaca ekspresi cemas di wajah Scaloni. Cemas kalau-kalau timnya gagal membobol gawang Indonesia yang dikawal Ernando Ari. Daya tangkal barisan pertahanan Indonesia, yang diperkuat Asnawi, Baggot, Jordi, Rizky, dan Shayne, serta Marselino, Jenner, dan Klok, ternyata sangat solid.
Di babak kedua, Scaloni terlihat tambah cemas, terutama setelah Arhan masuk. Pemain ini mampu mengancam Argentina dengan serangan cepat dari sektor kanan lawan. Juga membuat kiper dan pemain belakang Argentina ketar-ketir dengan lemparan bolanya langsung ke kotak gawang.