Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mengapa Saat Lebaran Banyak Orang Berbohong?

26 April 2023   07:05 Diperbarui: 26 April 2023   10:47 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini gak bohong, cuma inkonsistensi indra pelihat dan indra pengecap. (Foto: diolah dari gambar yang beredar di WAG)

Saat kamu merasa dibohongi oleh orang yang tak berbohong, itu tandanya kamu suka dibohongi. -Felix Tani

Seorang rekan peneliti bertanya via WAG, mengapa pada saat Lebaran banyak terjadi pembohongan publik. 

Dia memberi contoh memperjelas maksud pertanyaannya. Saat silaturahim tuan rumah menyajikan biskuit kalengan Khong Guan, ternyata isinya rengginang atau rempeyek. Atau menyajikan wafer kalengan Nissin, ternyata isinya kacang goreng atau biji ketapang.

Begitulah peneliti.  Tugasnya bertanya. Yang menjawab responden.  Yang dapat kum untuk kenaikan pangkat, ya, peneliti.  Nasib responden? Emang gue pikirin?

Lantas seorang rekan perempuan, guru agama, memberi jawaban yang  gak menjawab. Katanya, "Aku rapopo, aku malah suka dibohongi."

Ah, rekan itu memang cocok kalilah menjadi guru agama.  Suka bikin daftar kebohongan murid saat mengajar di kelas. Memang tabiat murid suka berbohong dan tabiat guru agama suka mendengar dan menghukumnya.

Ini tidak ada hubungannya dengan gender perempuan yang katanya suka dibohongi laki-laki, ya.  Itu hoaks pendunguan kaum laki. 

Saya beri ilustrasi, ya. 

Sepasang kekasih berboncengan naik sepeda di jalan menanjak di Wonogiri.  "Capek, ya, Mas?" tanya sang gadis dari boncengan. "Ah, gaklah, Dik," jawab sang jaka berbohong, padahal nafasnya sudah nyaris putus. "Ah, kamu memang kuat, Mas," kata sang gadis sambil merangkul pinggang sang jaka dari belakang. Sang jaka tersanjung dan, dungunya, dia percaya dirinya kuat. Kuat dari Hongkong?

Kalau bukan karena dibohongi perempuan, lelaki tak akan pernah merasa kuat. Sadarlah, wahai para manusia dikotil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun