Padahal, Felix Tani hanya mau bilang Ozy itu tipe ayah dan suami idaman. Salah paham dia.
Guido Arisso, kompasianer Manggarai, peraih Best in Citizen Journalism Kompasianival 2021, raja Artikel Utama bidang pertanian.Â
Dia pergi dari Kompasiana setelah dirisak Felix Tani dengan predikat "jomlo pemburu cinta kakartana". Untuk diketahui, kakartana itu adalah hantu perempuan cantik di hutan Manggarai yang doyan menyesap keperjakaan para perjaka yang "malu bertanya sesat di hutan".Â
Guido merasa dipermalukan karena ketahuan mengejar-ngejar cinta nona hantu kakartana yang tak perawan lagi. Sudah hantu, tak gadis pula. Apa kata komodo!Â
Padahal Felix Tani sebenarnya mau bilang, "Hei, Gui, kau kejar sudah itu nona manis di rumah sebelah!" Eh, salah tafsir dia!
Pebrianov, kompasianer Pontianak, peraih nomine  best in ini dan itu di tiga event Kompasianival tapi, syukurlah, selalu kalah.
Dia pergi dari Kompasiana setelah dirisak Felix Tani dengan predikat "prov(okator) tanpa tjelana, calon Admin Komposiana 2222". Â Padahal adalah fakta dia itu provokator ulung dan paling produktif menulis saat tak pakai celana. Itu pengakuannya sendiri.
Juga adalah fakta dia bercita-cita menjadi Admin Kompasiana 2222. Â Sekalipun pada waktu itu dia dan Kompasiana mungkin sudah sama-sama jadi kompos. Masuk akal, dong, kalau Felix Tani bilang dia calon Admin Kompos-iana.
Jadi Pebrianov pergi dari Kompasiana setelah Felix Tani mengungkap kebenaran yang tak masuk akal tentang dirinya.
Tapi benarkah ketiga kompasianer itu pergi dari Kompasiana akibat risakan atau dirisak Felix Tani?
Baca kembali judul artikel ini: "Kompasianer Ini Menghilang Setelah Dirisak Felix Tani". Bukan "Kompasianer Ini Menghilang Karena Dirisak Felix Tani".