Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Efek Mario: Dari Larangan Pamer Harta sampai Panggilan KPK

24 Maret 2023   20:24 Diperbarui: 25 Maret 2023   05:11 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan unggahan layar media sosial mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang terkena "Efek Mario". (Twitter Tangkapan layar/kompas.com)

Peristiwa penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy telah menimbulkan suatu efek berantai yang tak lazim. Bukan semacam efek domino yang menunjuk pada rentetan kejadian serupa: X maka X', X", X"' dan seterusnya. Tapi semacam pola kausatif dimana suatu kejadian X memicu respon berupa kejadian Y dan Z.

Kasus penganiayaan itu, kini sudah ditangani polisi, telah menguak fakta gaya hidup super-mewah Mario, sebagaimana dipamerkannya di ruang publik.  Mobil Rubicon, motor Harley Davidson, dan motor Triumph adalah kendaraan mewah yang pernah dipamerkannya di media sosial (medsos).

Publik medsos kemudian bertanya-tanya, dari mana asal-muasal semua barang mewah, simbol status, yang dipamerkan Mario itu. Itulah respon pertama yang kemudian mengundang respon-respon lainnya.

Respon-respon itulah yang saya sebut di sini sebagai "Efek Mario". Saya akan jelaskan lebih lanjut.

Larangan Pamer Kekayaan

Seandainya si kaya-raya Mario tak melakukan tindak kekerasan kepada David, dan seandainya David bukan anak tokoh GP Ansor melainkan anak orang kebanyakan, masalahnya mungkin tak akan heboh dan menimbulkan efek berantai di luar kasus penganiayaan itu.

Suatu jalan damai mungkin akan ditempuh. Tentu saja dengan dukungan kuasa uang dan relasi kolutif. Lalu pihak korban akan menerimanya sebagai musibah, kehendak Yang Maha Kuasa. 

Sudah ada presedennya. Anak seorang artis, juga anak seorang politisi, menabrak mobil lain dengan mobilnya. Lalu nyawa korban kecelakaan itu dibayar dengan uang damai. Kasusnya pun meredup.

Tapi kasus Mario tak seperti itu.

Warganet, lewat media daring dan medsos, ramai mengulik sumber mobil dan motor mewah Mario. Lalu menemukan dan mengungkap fakta gaya hidup mewah keluarganya. Terungkapi Rafael Alun, ayah Mario, memiliki kekayaan senilai Rp 56 miliar (LHKPN 2021). Hampir sama dengan kekayaan Menkeu Sri Mulyani (Rp 58 miliar).

Kekayaan Rafael itu dinilai Menkeu Sri Mulyani dan warganet tak masuk akal. Dia cuma pejabat Eselon III Ditjen Pajak Kemenkeu dengan kisaran gaji Rp 3-6 juta/bulan. Lalu dari mana datangnya kekayaan sebesar itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun