Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Kenthir Berdiri, Murid Kenthir Berlari

2 Februari 2023   13:00 Diperbarui: 2 Februari 2023   16:38 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru kreatif: Abing Santoso, guru seni tari di SMKN 12 Surabaya menari bersama muridnya di dalam kelas. (Instagram/@abing_santoso2961/via indozone.id)

"Kenthir itu berarti kreatif, inovatif, dan berkarakter. Ciri manusia-manusia merdeka." --Felix Tani

Lupakan peribasa lawas, "guru kencing berdiri murid kencing berlari".

Bukan karena tak elok mengatai guru kencing. Bukan, guru juga perlu kencing. Tapi karena kini bukan masanya lagi "murid menggugu dan meniru guru".

Kenapa? Karena peribasa itu hanya menghasilkan insan yang berpikir reproduktif, merepetisi ajaran dan ujaran guru. Untuk tak menyebutnya membebek.

Filosofi "guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru", karena itu,  harus ditinggalkan.

Kini saatnya era filosofi baru:  guru sebagai sosok yang mendukung  kemerdekaan holistik murid. 

Ya, kemerdekaan holistik. Bukan semata merdeka dari keterbelakangan pengetahuan. Tapi terlebih lagi, merdeka dari sekolah yang opresif; yang memposisikan murid sebagai obyek; yang mencetak murid menjadi insan reproduktif.

Itulah filosofi dasar sekaligus esensi paradigma "merdeka belajar" yang diluncurkan Mas Nadiem, Mendikbudristek yang (menurutku) "kenthir" itu.

Saya yakin Bu Guru dan Pak Guru sudah paham filosofi itu. Sehingga diskusi bisa dilanjutkan zonder salah paham.

Rubah dan Landak

Kita mulai dari tipologi manusia menurut Isaiah Berlin: "rubah" dan "landak". [1]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun