Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

[World Cup Qentir #02] Iran Latih Tanding Lawan Inggris di Ajang Piala Dunia

22 November 2022   08:04 Diperbarui: 23 November 2022   12:18 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat skor 4-0, Inggris agaknya merasa cukuplah sudah. Permainan mereka agak melonggar. Kesempatan itu dimanfaatkan iran untuk naik ke atas. Maka terjadilah gol indah Taremi (65'), ujung tombak  Iran yang bermain untuk FC Porto.

Inggris "marah". Iran "dihukum" langsung dengan dua gol tambahan dari Rashford dan Grealish, keduanya pemain pengganti. Hukuman penalti dari VAR, yang dieksekusi Taremi, di akhir injury time kemudian memperkecil kekalahan Iran.

Laga Inggris versus Iran mengajarkan bahwa dalam sepakbola tak ada tembok pertahanan yang tak bisa ditembus. Sekalipun Iran "memarkir bus" di daerah pertahanannya, bola tetap bisa menerobos lewat "kolong dan atap bus". 

Jadi? Ya, lebih terhormat kalah karena menyerang, ketimbang kalah karena bertahan. Jika ada yang bilang "pertahanan adalah serangan terbaik", maka dia sedang mengumbar mimpi. Permainan bertahan lebih memungkinkan untuk mencetak gol "bunuh diri" ketimbang gol ke gawang lawan.

Bagaimanapun, "latih tanding" tadi malam sangat bermanfaat bagi Iran untuk menata strategi bermain. Iran adalah pembelajar cepat. Pelajaran di babak pertama langsung dipraktekkan di babak kedua. Hasilnya 2 gol.

Iran yang sudah "dilatih" Inggris pasti bukan lawan yang mudah untuk AS dan Wales dalam laga berikutnya. Jika melawan Inggris (ranking 5 dunia FIFA) saja Iran (ranking 20) bisa memasukkan 2 gol, apalagi melawan AS (ranking 16) dan Wales (ranking 19). 

Sesial-sialnya Iran, jika dilihat dari ranking FIFA, mestinya mampulah dia menahan imbang AS dan Wales. 

But I have a dream, Iran will defeat US and Wales.

Syaratnya, seperti telah diajarkan Inggris, Iran harus mampu menjadikan ekosistem pertandingan sebagai ekosistemnya sendiri.

Ingat! Ini lapangan sepakbola. Bukan Kali Morkevaart. Berhentilah jadi ikan sapu-sapu. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun