Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa Senja di Subuh Menjelang Pagi

1 November 2022   05:43 Diperbarui: 1 November 2022   07:27 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi subuh (Foto: pesona bromo travel via travelingyuk.com)

Subuh menjelang pagi
tapi mengapa jiwaku merasakan senja?

Adakah uzurku telah melihat pagi semata kamuflase bagi hari akhir? Sebab kurasakan semakin getas syarafku, ciut ototku, kering sumsumku, dan rapuh tulangku. Tiada pagi tanpa derita raga.

"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."

Baca juga: Subuh Tubuh Sembuh

Ah, sialan. Sesubuh ini suara merdu siapa yang melantunkan Mazmur Daud itu? Hanya untuk menegur si tua pengeluh ini dalam nada kasih?

Ya, Tuhanku, Allahku. Tersenyumlah padaku. Sebab aku mengaku salah, telah merutuki karunia umur tua yang Kau limpahkan padaku. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun