"Biar ajalah, Dik. Kasihan kalau BUMN merugi terus."
"Lha, kita yang rugi, Bang!" Suara Berta naik satu oktaf.
"Bah, kok kita yang rugi?" Otak encer Poltak gagal paham.
"Iyalah! Kita harus ganti panci total!"
"Hah?"
"Hah apa, Bang! Panci untuk kompor listrik itu pantatnya mesti rata. Lihat itu panci-panci kita. Pantatnya cembung montok semua, tuh!"
"Bah, iya juga, ya, Dik."
"Iyalah! Sini, kasi duit. Aku mau belanja panci baru!"
"Alamak! Pemerintah yang punya program. Kenapa pula aku yang kena getahnya," keluh Poltak dalam hati.
Poltak pusing enam keliling. Gaji pensiunannya ludes, sudah! Nasiiiib...! (eFTe)
Â