Hati-hati. Engkong Felix bilang "meredakan" sakit gigi. Bukan "menyembuhkan". Â
Kalau mau menyembuhkan sakit gigi, ya, pergilah ke dokter gigi. Minta diobati. Atau dicabut sekalian.
Atau kalau gigimu udah kiwir-kiwir gak ketulungan, macam butir embun jatuh gak jatuh dari ujung daun, ya, copot sendiri aja. Tinggal sentil, pasti terpental lepas dia dari gusimu. Ya, pake bedarah sikitlah.
Tapi mungkin kamu takut ke dokter gigi. Bukan karena dia cantik atau ganteng lalu kamu jatuh cinta pada sentuhan gigi pertama. Â Tapi semata karena tarifnya tinggi. Â Dan kamu lebih memilih sakit gigi ketimbang gak bisa traktir pujaan hati.
Pilihan tersebut terakhir engkong banget. Â
Engkong memilih sakit gigi ketimbang keluar banyak duit ke dokter gigi. Â Ada banyak kebutuhan yang mendesak. Â Jelas berobat ke dokter gigi bukan prioritas Engkong Felix.
Kali ini -- karena sudah berkali-kali -- taring kiri atas yang goyah dan kerap kambuh sakitnya. Â Sekurangnya itu sudah terjadi selama setahun terakhir.
Sebenarnya ada teknik penyembuhan natural yang dulu diajarkan nenek. Â Menggunakan akar kantong semar atau nepenthes. Â Akarnya dilayukan di atas nasi yang baru tanak dalam periuk. Â Lalu, panas-panas, digigit beberapa lama dengan gigi yang sakit. Â Tak berapa lama, sakit gigi hilang dan tak kambuh lagi.
Tapi dimana cari akar kantong semar di Jakarta? Â Ada di pusat penjualan tanaman hias di Ragunan. Â Tapi harganya di atas Rp 250,000 untuk ukuran seupil. Â Malah bisa lebih mahal ketimbang tarif dokter gigi.
Berdasar intuisi, Engkong lalu kayu bahan baru. Kulit kayu manis. Â Pas sakit gigi gak ketulungan, saat hendak tidur malam, Engkong mengambil sepotong kecil -- seukuran kuku jari telunjuk -- kayu manis dari rak bumbu dapur. Â Kayu manis itu Engkong kunyah-kunyah pelan -- semacam memamah biak -- sambil berbaring, sampai kemudian tidur lelap.