"Komisioner KPAI bahkan menyampaikan dari 18 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan, 12 di antaranya terjadi di sekolah berasrama. Baik yang berkurikulum nasional maupun yang agama." (Admin Kompasiana)
Fakta di atas menjadi dasar Admin K membuat topik pilihan  (topil) "Mengapa Kasus Kekerasan Banyak Terjadi di Sekolah Asrama?" di Kompasiana.
Implikasi judul topil semacam itu, pembaca akan bisa menyimpulkan bahwa "kasus kekerasan sedikit terjadi di sekolah non-asrama".
Wow! Iyakah?
Belum tentulah, Mas Min dan Mbak Min. Data KPAI itu kan hanya tentang kasus kekerasan seksual yang dilaporkan. Â Jadi gak memadai untuk menarik sebuah kesimpulan umum seperti terindikasi pada judul topil kali ini.
Lha, kasus kekerasan  yang tak dilaporkan berapa banyak. Jangan-jangan lebih banyak di sekolah non-asrama ketimbang sekolah berasrama, kan? Suatu riset khusus diperlukan untuk memastikan soal tersebut.
Jadi, Engkong Felix mau bilang, judul topil K kali ini tendensius, cenderung mendiskreditkan sekolah berasrama.
Jangan gitu, dong, Admin.
Engkong Felix jadi tersinggung ini. Dulu, waktu SMP, Engkong tiga tahun berada di sebuah seminari berasrama di Pematang Siantar. Selama tiga tahun di sana, Engkong gak pernah menjadi korban kekerasan, tuh. Melakukan kekerasan pada adik kelas, iya.