Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gondang Bolon Batak: Panggung Struktur Sosial Asli Batak Toba [Bagian 1]

6 September 2022   21:16 Diperbarui: 26 Desember 2022   14:43 4136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gondang Bolon, atau Gondang Sabangunan, dalam masyarakat Batak Toba adalah musik adat yang bersifat sakral. Dia bukan musik rakyat yang bersifat profan. 

Karena itu Gondang Bolon memiliki norma adatnya sendiri. Tidak boleh  dimainkan di sembarang waktu, tempat, dan acara oleh sembarang orang. Sebaliknya dengan musik rakyat.

Adat Gondang Bolon relatif sama di seantero Tanah Batak Toba. Mulai dari wilayah Samosir, Uluan, dan Toba di utara, Humbang di barat, Silindung di selatan, hingga Habinsaran di timur. 

Jika ada perbedaan, maka sifatnya minor. Semisal urut-urutan kelompok panortor (penari) dalam sebuah gondang.  Atau variasi dalam memainkan repertoar gondang karena faktor tafsir dan kreativitas para pargonsi, pemain musik gondang. 

Namun di atas semua variasi itu, ada sesuatu yang bersifat imanen, kekal, pada Gondang Bolon. Itulah pemaknaan atas Gondang Bolon sebagai panggung atau pemanggungan Dalihan Na Tolu, struktur asli masyarakat hukum adat Batak Toba.

Saya akan jelaskan hal itu nanti di belakang. Sebelum ke situ, saya mau jelaskan dulu apa itu Gondang Bolon.

Mengenal Gondang Bolon

Gondang Bolon adalah sebuah kegiatan atau peristiwa adat Batak Toba. Bukan semata pertunjukan musik semisal acara panggung artis-artis Batak atau dangdut.

Jenis-jenis alat musik yang membentuk Gondang Bolon bersifat baku yaitu:

  • Taganing, satu set gendang yang terdiri dari lima buah dengan ukuran berbeda dan nada berbeda (pentatonis) yaitu odap-odap (paling besar), paidua odap, painonga, paidua ting-ting, dan ting-ting (paling kecil). Fungsinya memainkan melodi, sekaligus dirigen bagi permainan alat-alat lainnya. Pemain tanganing disebut partaganing.
  • Sarune bolon, serunai, sebuah alat musik tiup terbuat dari kayu, mirip obo.  Fungsinya memainkan melodi bersama taganing. Pemain sarune disebut parsarune.
  • Gordang, gendang besar yang berfungsi sebagai instrumen ritme variabel, semacam bass. Pemainnya disebut panggordang.
  • Ogung, gong, terdiri dari empat jenis yaitu, ihutan, oloan, panggora, dan doal.  Fungsinya memainkan ritme kolotomik.  
  • Hesek, alat musik berupa lempeng besi atau botol kosong. Fungsinya memainkan ritme konstan.

Aslinya ensambel Gondang Bolon itu dimainkan oleh delapan orang pargonsi, pemain gondang. Mereka digelari sebagai Raja Na Ualu (Delapan Raja) yaitu partaganing, parsarune, panggordang, parogung (4 orang), dan panghesek.

Gondang Bolon dalam masyarakat Batak Toba sejatinya adalah bentuk komunikasi dengan Dewata, Mulajadi Na Bolon (Pencipta Maha Besar). Karena itu setiap repertoar yang dimainkan dalam Gondang Bolon selalu mengandung pesan sakral manusia kepada Mulajadi Na Bolon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun