Ternyata Engkong Felix sudah sewindu, tepatnya sih  8 tahun lebih 4 bulan, menjadi Kompasianer. Baru sadar saat barusan lihat profil sendiri di Kompasiana.
Usia delapan tahun itu lama, lho. Misalkan Engkong seekor ayam, sewindu  itu sudah lansia. Rentang usia alami ayam 5-10 tahun. Kecuali ayam pedaging atau ayam potong, ya.  Gak perlu tunggu 5 tahun, umur 35 hari juga sudah salin rupa jadi gulai ayam.
Atau, misalkan Engkong itu seekor burung kesturi, maka Engkong sudah menjelang akhir usia. Â Umur alami burung kesturi 5-8 tahun. Setelah 8 tahun, ya, mati begitu saja. Kecuali saat baru menetas langsung disambar elang.
Tapi Engkong tentu saja bukan seekor ayam atau seekor burung kesturi. Engkong adalah manusia pendosa yang diberi Tuhan umur panjang dengan harapan bisa bertobat sebelum ajal menjemput. Â
Di mata Tuhan, hidup itu sederhana saja. Tapi kenapa manusia gemar bikin hidupnya ribet bin rumit? Â Karena miskin iman, tentu saja. Macam Engkonglah.
Menjadi kenthir, menurut Engkong, adalah satu cara membuat hidup menjadi sederhana.  Tak perlu pusing mikirin apa kata orang tentang  kita. Tak perduli juga apakah orang lain menolak atau menerima kita.
Target orang kenthir itu adalah "aku menjadi orang yang kumau". Â Rambu-rambu untuk mencapai target itu adalah logis, etis, dan sedapat mungkin estetis. Â Titik.
Kerap kali menjadi kenthir itu berimplikasi devian, penyimpang sosial. Â Pemikiran, perkataan, dan tindakannya di luar kelaziman. Salah sih tidak, hanya tidak umum saja. Â Itu sebabnya disebut kenthir.
Begitulah. Sejumlah  1.579  judul artikel Engkong di Kompasiana dalam sewindu harus dikatakan sebagai artikel kenthir semua. Dari jumlah itu ada 1.281 (81%) artikel pilihan.  Lalu ada 232 judul (14%) yang berhasil memperdaya Admin K sehingga dilabel Artikel Utama (AU).
Engkong tidak hafal judul 1.579 artikel itu. Â Ah, jangankan itu. Judul artikel sebelum artikel ini juga Engkong gak ingat. Engkong memang tak pernah menghafal judul artikel sendiri. Â Gak ada gunanya itu.