Judul artikel ini adalah pertanyaan Daeng Asrul Hoesein dalam artikel Engkong Felix di Kompasiana kemarin ("Admin Kompasiana yang Sok Tau", K. 29/08/2022).
Engkong jawab, "Wah, saya gak tahu. Sebab artikel saya AU jika dan hanya jika Admin K salah pencet."
Memang aneh kalilah Daeng Asrul ini. Coba lihat profilnya. Sebanyak 109 ( 14%) dari 790 judul artikelnya dilabel AU oleh Admin K. Lha, kok nanya apa guna AU pada Engkong yang artikelnya menggunakan FAAU (Formula Anti-AU). Â
Itu sih Daeng Asrul terang-terangan ngeledek Engkong Felix. Secara tak langsung itu juga meledek Acek Rudy, Pak Tjip, dan Prov. Pebrianov. Nama terakhir ini gak nulis lagi di Kompasiana.
Engkong lagi bikin surat pengaduan untuk sidang etika atas ucapan Daeng Asrul itu ke lembaga Baskom (Badan Pengawas Kompasiana).
Tapi sudahlah. Karena sudah ditanya baik-baik, ya, Engkong juga mau jawab baik-baik. Walau Engkong tak punya kompetensi menjawabnya.
Begini, Daeng Asrul, saribattang. Kegunaan artikel AU itu setahu Engkong banyak banget. Ini hanya beberapa:
- Agar bisa bersaing dengan artikel Terpopuler untuk meraih angka UPV ratusan sampai ribuan. Sebab kalau gak didongkrak jadi AU, UPV-nya mungkin cuma seratusan.
- Agar Admin K bisa memberi contoh artikel bagus seperti yang dimaui Admin K sendiri.
- Agar kompasianer penulisnya punya peluang untuk menjadi pemuncak dalam daftar peraih K-Rewards. Lumayan untuk traktir anak istri atau pacar jajan es ganefo.
- Agar bisa pamer pada kompasianer anti-AU macam Engkong Felix, bahwa artikelnya jauh lebih baik dari artikel Engkong. Iyalah, semoga dikau bahagia.
- Agar mendapat kesempatan edit judul dan penggantian foto ilustrasi dari Admin. Walau kadang gak relevan, terimakasih aja.
- Agar mendapat ucapan selamat AU dari sesama kompasianer yang mengharap AU ibarat pungguk rindukan bulan.
- Untuk dipamerkan kepada pacar sehingga itu pacar semakin kagum dan sayang padanya. Ini benar terjadi pada seorang kompasianer Manggarai. Engkong siap mengaku salah jika ketahuan bohong.
- Agar kompasianer menjadi sohor sehingga lebih berpeluang terpilih sebagai Best in Opinion, Best in Special Interest, Best in Citizen Journalism, dan Best in Kenthirism di Kompasianival. Â "Best" yang terakhir ini sudah menjadi hak mutlak Felix Tani. Tapi mungkin akan diwariskan kepada Mbak Isti atau Tante Vaksin, mana suka saja.
- Supaya penulisnya mendapat pertanyaan bernada iri, "Gimana sih caranya dapat label AU?"
Itulah beberapa kegunaan AU yang Engkong tahu. Kamu boleh tambahkan kalau ada yang lain. Gimana enaknya elu aje.
Kalau dipikir-pikir, menjadi AU itu berguna banget. Makanya banyak kompasianer yang mengejar AU. Tapi, kata Daeng Asrul, kompasianer yang dapat AU kayaknya udah "langganan".
Itu sih kata Daeng Asrul, ya. Kata Engkong Felix sih, ya, begitulah. Â