Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teori Tindakan Sosial dan Dua Hipotesa Kematian Brigadir Joshua

15 Agustus 2022   16:31 Diperbarui: 16 Agustus 2022   06:32 3237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenazah Brigadir Yosua dimakamkan ulang secara kedinasan. (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS via jawapos.com) 

Suatu tindakan pembunuhan, jika merujuk teori Weber, lebih mungkin sebagai tindakan rasional instrumental atau rasional berorientasi nilai. Satu dari dua kemungkinan itu.  Bukan tradisi atau afeksi. Tapi suatu tindakan rasional berdasar pertimbangan dan pilihan atas tujuan dan alat pembunuhan.

***

Jika pembunuhan Brigadir J(oshua) adalah suatu tindakan sosial, maka dia harus dipahami sebagai reaksi bermakna terhadap suatu aksi terdahulu yang dilakukan Brigadir J. Istilah "bermakna" di situ merujuk pada motif subyektif pelaku pembunuhan.  

"Makna" atau motif subyektif itu dapat ditangkap secara obyektif dengan memahami (verstehen) rasionalitas pembunuhan sebagai suatu tindakan sosial.

Berdasar dugaan-dugaan motif yang sudah tersebar ke ruang publik, dan fakta penetapan tersangka pelaku pembunuhan (FS, RE, RR, KM), sekurangnya ada dua hipotesa kematian Brigadir J yang dapat diuji kebenarannya. 

Hipotesa 1:  "Deep Throat" Killing

"Deep Throat" adalah pseudonim untuk seorang sumber rahasia yang memasok informasi tentang keterlibatan Presiden Nixon dan stafnya dalam skandal Watergate kepada Bob Woodward dan Carl Bernstein, reporter Washington Post. 

Skandal Watergate adalah upaya penyadapan kantor Komite Nasional Demokrat (Partai Demokrat) oleh kelompok pendukung Nixon (Partai Republik) yang memperjuangkan pemilihan kembali Presiden Nixon.

Keterlibatan Nixon dalam skandal itu, sebagaimana diungkap Woodward dan Bernstein, berujung pengunduran dirinya dari jabatan Presiden AS.  Juga hukuman penjara untuk Kepala Staf Gedung Putih dan sejumlah orang dekat presiden Nixon (the president's men).

Pada kasus kematian Brigadir J, hipotesa deep throat killing ini berangkat dari informasi yang diungkap Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J berikut: 

  • Adanya data rekaman elektronik ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J sejak Juni 2022.  Bunyi acaman, kurang-lebih, "apabila naik ke atas akan dihabisi". [1]
  • Adanya informasi pembunuhan Brigadir J diduga terkait dengan sindikat  "bisnis gelap tata kelola narkoba dan judi" di lingkungan kepolisian. [2]

Pertanyaan yang harus dijawab untuk membuktikan kebenaran hipotesa deep throat killing ini adalah:

  • Apakah benar terdapat sindikat bisnis gelap tata kelola narkoba dan judi di lingkungan kepolisian?
  • Apakah benar Brigadir J seorang Deep Throat yang memiliki informasi tentang bisnis gelap tata kelola narkoba dan judi yang melibatkan kalangan tertentu di tubuh kepolisian?
  • Apakah benar informasi  yang dimiliki Brigadir J berpotensi serius menghancurkan karier sejumlah petinggi kepolisian "apabila naik ke atas" atau disampaikan kepada pimpinan tertinggi kepolisian?
  • Apakah benar informasi tersebut sudah disampaikan Brigadir J kepada pimpinan tertinggi kepolisian?
  • Apakah benar sejumlah petinggi kepolisian yang bisa terancam kariernya itu adalah FS dan "orang-orang di lingkarannya"? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun