Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Perempuan Tanpa Selamat Pagi

7 Juli 2022   20:25 Diperbarui: 8 Juli 2022   07:02 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelap malam yang kelam mencekam  (Dokpri

Kepada dua perempuan kuat yang membela kehormatan di ruang kuasa lelaki:

Kami tak hendak ucapkan lagi selamat pagi kepadamu. Sebab kami tahu pagi telah direnggut sang biadab darimu. Padamu kini hanya tersisa gelap malam yang kelam mencekam.

Kami tak hendak ucapkan lagi semangat pagi kepadamu. Sebab kami tahu semangat telah direnggut sang biadab darimu. Padamu kini hanya tersisa batin hampa yang kejam menerkam.

Tegaklah kepalamu membela kehormatan, walau ruang kuasa lelaki itu menghunus phallus ke bola matamu. 

Wahai, dua perempuan kuat, tetap tegaklah kepalamu! (eFTe)

Gang Sapi Jakarta, 07.07.2020

Puisi ini dipersembahkan untuk FV dan CA, dua perempuan korban kekerasan seksual di Sekolah SPI, yang sedang menuntut keadian di PN Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun