Jalan Amat Buras, induk Gang Sapi, Â itu gudangnya peristiwa aneh, muskil, dan absurd. Apa yang tak mungkin terjadi di Jakarta, bisa kejadian di sana. Padahal, Jalan Amat Buras itu bagian dari Jakarta. Absurd, gak sech?
Engkong Felix punya kerabat, sebut saja namanya Frans, yang tinggal di jalan itu. Dia dan istrinya memelihara seekor anjing jantan berkaki pendek, namanya Bread. Dinamai begitu karena kalau sedang teronggok di lantai, anjing itu tampak seperti roti tawar.Â
Tugas anjing sudah pasti menjaga rumah dari aksi tamu tak diundang. Bukan untuk menangkap tikus. Di Jakarta kucing jijik melihat tikus. Makanya koruptor bebas beraksi di kota ini, zonder kuatir ketanggor.
Suatu siang, di hari Sabtu, Â Frans melapor kepada Engkong bahwa handphonenya hilang dari meja ruang tamu. Padahal cuma ditinggal sekitar 60 menit (ke)tidur(an) siang bersama istrinya.
Engkong rada heran sebenarnya. Waktu beli handphone dulu Frans tak lapor. Giliran kehilangan kok lapor, ya. Engkong kan bukan polisi, apalagi satpam. Â
Ah, tapi sudahlah.
Selidik-punya selidik, Frans rupanya silap. Dia lupa mengunci pintu rumah dan pintu gerbang. Akibatnya seseorang yang berjiwa maling leluasa masuk ke dalam rumah dan menggasak handphone Frans.Â
"Kok gak ketahuan, ya. Emangnya anjingmu Si Bread kemana?"
"Itulah, Bang. Si Bread ikutan tidur siang sama kami di kamar."
Astaga! Itu anjing gaya banget, yak. Pake acara tidur siang segala.