Waktu 12 jam itu mereka gunakan untuk kepo akun-akun para pihak yang sehaluan dan tidak sehaluan dengan mereka. Terhadap akun pihak sehaluan, mereka selalu mengetikkan kata-kata dukungan.Â
Sebaliknya terhadap akun-akun yang tak sehaluan, mereka melakukan perisakan secara ramai-ramai sampai akun itu tumbang. Akun-akun tak sehaluan itu mereka kepoi dan julidi secara spartan, terus-menerus dan tanpa ampun.
Kegiatan kepo yang berlebihan itu menyebabkan penggunaan jemari tangan kanan yang berlebihan juga untuk memencet papan kunci telepon genggam. Â Hal itu diperkirakanmenyebabkan tulang jemari tangan kanan menjadi lebih pendek dan tumpul dibanding jemari tangan kiri.
Karena penyebab pemendekan dan penumpulan jemari tangan kanan itu adalah aktivitas kepo yang berlebihan, maka Tim Peneliti menamai spesies baru itu sebagai Homo kepoensis. Â
Penulis telah meminta konfirmasi tentang penemuan Homo kepoensis itu kepada dua orang arkeolog terkemuka yaitu Prof. Djulianto Susantio dan Prof. Wuri Handoko. Tapi mereka mengaku belum tahu karena belum sempat membaca artikel ini, berhubung masih sibuk mencari fosil Homo julidensis di Gua Hantu. (eFTe)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H