Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Swab Antigen Covid-19, Colok Satu atau Dua Lubang Hidung?

19 Februari 2022   05:30 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:16 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bukan Engkong Felix waktu kecil (Foto: alodokter.com)

Pandemi Covid-19 tak mengubah upaya penegakan kedaulatan itu.  Prinsip Engkong Felix, sepanjang menjalankan prokes Covid-19 secara disiplin, dan menerima vaksinasi, maka atas perkenan Tuhan, dia akan sehat-sehat saja. Yang penting, jangan pernah takabur.

Tapi memang ada kalanya prinsip terpaksa dilanggar. Sebab di luar kuasa diri. Itulah yang terjadi pada hari Selasa, 13 Februari 2022.

Pagi itu Engkong Felix harus bertemu untuk diskusi dengan Dirut perusahaan tempat dia kerja paruhwaktu. Sebenarnya Engkong sudah pensiun, karena sudah lansia. Tapi masih tetap diajak untuk ikut kerja dengan teman-teman muda. 

Di tengah orang-orang muda itu, Engkong serasa Ben Whittaker  (Robert De Niro), pensiunan tua (70 tahun), dalam film Intern (2015). Ben diterima jadi tenaga magang di perusahaan online shop "About the Fit", yang diawaki kaum milenial, termasuk direkturnya Jules Ostin (Anne Hathaway). 

Ben menunjukkan kehadiran seorang "kolonial" mapan sangat diperlukan di tengah kaum milenial. Untuk mengatasi berbagai persoalan yang lahir dari labilitas kaum milenial itu sendiri. Termasuk persoalan Jules Ostin, atasan cantik yang ambisius itu. 

Kabar buruknya, Engkong Felix bukan Ben Whittaker dan atasan Engkong juga bukan Jules Ostin.  

Atasan Engkong seorang lelaki paruh baya. Kemana-mana dia setia membawa sebuah pisang dan dua butir telur. Itu persis sama dengan bawaan Engkong. Bakalan ape, coba.

Begitu Engkong masuk ruangan Dirut, seorang perempuan bermasker menghadang. "Swab antigen dulu, Pak," katanya. 

Rupanya pagi itu, siapa saja yang hendak bertemu Dirut, harus tes swab antigen Covid-19 dulu.  Kalau hasilnya negatif, baru boleh ketemu.

Langkah itu harus ditempuh karena kantor baru selesai masa  lock-down 3 hari. Pasalnya, seminggu sebelumnya kantor mengadakan acara di kantor lapangan di Subang.  Sepulang dari situ, sejumlah karyawan diidentifikasi terpapar Omicron. 

Dengan sigap perempuan petugas swab antigen itu mencolokkan dua batang dacron ke dua lubang hidung Engkong.  Secara bergantian, tentu saja.  Setelah itu dia melakukan tes sampel lendir hidung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun