Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Artikel Admin Kompasiana Selalu AU Walau Tak Layak HL

4 Februari 2022   07:15 Diperbarui: 4 Februari 2022   13:10 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artikel Admin K otomatis AU dan tombol menu Topik Pilihan dan K-Rewards (Tangkapan layar Kompasiana).

Tahukah Anda mengapa kompasianer Prov. Pebrianov begitu ngotot mau jadi Admin Kompasiana (K) tahun 2222? Jawabannya simpel. Karena Prov. Peb ingin artikelnya selalu jadi AU (Artikel Utama) saat tayang di K, walau sejatinya tak layak HL (Head Line). Soalnya sudah bertahun-tahun dia paceklik AU. Kasihan sekali.

Ngomong-ngomong apa beda AU dan HL? Bedalah. AU itu Bahasa Indonesia. HL itu Bahasa Inggris, artinya "garis kepala". Tahu garis kepala? Tempatnya di jidat dengan tiga pilihan posisi: vertikal (galak), horizontal (sabar), diagonal (kenthir). Mana garismu?

Lupakan, itu cuma lelucon kaleng-kaleng karangan Engkong Felix.

Pertanyaan inti, sejujurnya, mengapa artikel Admin K selalu AU? Maksud Engkong, secara spesifik, artikel tentang Topik Pilihan (Topil) dan K-Rewards. Padahal, artikel-artikel itu kan tak memenuhi kriteria AU, jika dibandingkan pada artikel-artikel lain yang di-AU-kan Admin K.

Coba baca artikel pengumuman Topil.  Emang ada isinya? Itukan cuma artikel provokasi agar kompasianer terjerumus menulis artikel dengan topik yang dimaui Admin K. 

Admin sendiri kan gak bisa nulis artikel Topil, maka diiming-iminglah kompasianer agar tergoda menulis. Bodohnya, banyak kompasianer pula yang jatuh ke dalam godaan. Termasuk Engkong Felix, eh, tapi kadang-kadang saja, sih.

Begitupun artikel pengumuman nama-nama peraih K-Rewards tiap bulan. Memangnya ada kebaruan dalam isi artikel itu? Nama-nama kompasianer peraih K-Rewards kan itu itu saja dari bulan ke bulan. Bosanlah baca nama Acek Rudy di kelompok 10 besar  Atau nama Engkong Felix di dasar kelompok 69 besar, kadang-kadang, ya.

Tak adilnya, sudah AU, artikel-artikel Admin K itu punya tombol menu eksklusif pula. Namanya tombol menu TOPIK PILIHAN dan K-REWARDS. Lihat di "garis kepala" laman Kompasiana. Lha, udah punya tombol menu sendiri, ngapain coba diangkat lagi jadi AU. Kan, lebay tuh, namanya.

Alasannya simpel. Kalau artikel-artikel pengumuman Topil dan K-Rewards dipeyangin, tanpa label AP apalagi AU, gak bakalan ada yang baca. Kalaupun ada yang baca,  paling Acek Rudy yang ingin memastikan namanya tetap ada di kelompok 5 besar peraih K-Rewards. Atau David Abdullah, milenial tua, yang mendamba namanya tercantum pada posisi 69, menggusur Engkong Felix.

Tante Vaksin tentu terbilang kompasianer yang berada di garis depan unjukrasa protes penempatan artikel Admin K di posisi AU walau tak layak HL.  Dia pasti setuju banget isi artikel Engkong ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun